• Home
  • About
  • Review
    • Beauty
    • Film
  • Hobi
    • Handlettering
    • Recipe Ala Zuha
    • Travel and Culinary
    • Coffee First
  • Life
  • Small Bussiness (soon)
Diberdayakan oleh Blogger.
twitter instagram Tumblr

Blognya Zuha

Because every day is special to me

 

Beberapa hari belakangan aku merasa kalau kulitku terutama di pipi dan sisi hidung tampak kusam dan kering. Apalagi di bulan puasa ini yang ternyata aku kurang konsumsi air mineral, sayur dan buah-buahan. Namun, setelah aku perbaiki ternyata memang ada satu hal yang aku lewatkan. Aku mulai malas dan melewati satu tahapan perawatan kulit yang biasanya aku lakukan. Jeng-jeng apa itu, yaitu toner!

Selain merawat kulit dari dalam, ada baiknya kita juga merawat kulit secara eksternal juga. Salah satunya dengan menggunakan produk perawatan kulit sesuai kebutuhan dan secukupnya. Hanya saja, jangan terbalik atau jomplang. Misal rajin skincare tapi pola makan ga diperhatikan. Atau yang biasanya rajin skincare tapi suka skip tahapan penting yang basic seperti toner dan tidak menggunakan sun screen. Sebaiknya dilakukan secara seimbang ya, gengs! Terutama bagian pola makan. Karena itu memang berpengaruh bagi kondisi dan kesehatan kulit kita.

Dilansir dari  hellosehat.com bahwa toner merupakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif untuk menghilangkan kotoran, minyak hingga sisa make up. Selain itu fungsi toner juga dapat menambah kelembaban kulit supaya tidak kering usai membersihkan wajah menggunakan facial wash.

Toner merupakan tahapan skincare yang paling tidak bisa dilewatkan karena memang berpengaruh buat kulit terutama bagiku yang seringkali kering di beberapa waktu dan bagian wajah. Apalagi nih ketika cuaca dingin. Seperti yang kita ketahui bahwa toner memiliki beberapa manfaat yaitu :

  1. Toner membantu dalam mengembalikan pH kulit dan membuat kulit terhidrasi, terlindungi, dan sehat.
  2. Toner membantu dalam membersihkan dan mengencangkan pori-pori, serta mengecilkan pori-pori supaya kotoran tidak mudah masuk ke dalam kulit. 
  3. Membiasakan penggunaan toner setelah mencuci muka akan membantu kulit terlihat lebih halus dan tampak lebih muda.

Ngomongin soal toner, aku jadi ingin mengulas sebuah produk keluaran Herborist yaitu tonernya berupa air mawar atau Rose Water. Awalnya aku mencoba ini sekitar satu tahun lalu, sudah lama ingin aku ulas namun karena lain hal akhirnya baru bisa ku ulas saat ini. Nah waktu itu toner yang biasa aku gunakan sudah habis dan kalau mau beli jujur saja keuanganku menipis jugaa kudu menunggu beberapa hari karena pesannya secara daring. Alhasil, the power of kepepet, begitu ke minimarket aku bertemu si benda mungil dengan harga yang sangat-sangat affordable bagiku si anak rantau. Awalnya mikir lama khawatir ga cocok. Tapi karena bener-bener yakin ini aman setelah browsing dan aku lihat review beauty blogger bagus aku pun tertarik (wkwk untungnya cocok ya).

Nah, langsung saja yuk simak ulasanku dalam menggunakan Herborit Rose Water ini.


Herborist Rose Water

Harga : Rp.9000 - 10.000
Netto : 100ml
Where to buy : Online shop, official store ; minimarket, drugstore

Klaim :

Seperti yang kita ketahui bahwa air mawar memiliki beberapa manfaat bagi wajah diantaranya adalah :

  • Mencerahkan wajah
  • Mencegah munculnya jerawat
  • Menenangkan kulit wajah
  • Meredakan bruntusan
  • Menyegarkan kulit
  • Menghilangkan flek hitam diwajah.
Sesuai dengan manfaat di atas, Herborist Rose Water memiliki klaim yang sama yaitu terbuat dari ekstrak bunga mawar, mengandung pro vitamin B5 dan Vitamin E yang memiliki manfaat untuk menjaga kelembaban, kadar air wajah, mencegah penuaan dini, mencerahkan dan menyegarkan wajah.

Ingredients :

Aqua, Glycerin, Diglycerin, Phenoxyethanol, Castor Oil Hydrogenated Ethoxylated, Panthenol, Sodium Chloride, Chlorphenesin, Propylene Glycol, Disodium EDTA, Triethanolamine, Rosa Alba Flower Extract, Perfume, Gellan Gum, Tocopheryl Acetate, Cystoseira TamariscIfolia Extract, DMDM Hydantoin

Packaging :

Kemasan toner Herborist Rose Water ini terbuat dari plastik dengan tutupnya yang berbentuk flip top sehingga tidak mudah tumpah. Pertama kali beli, produk ini dilengkapi dengan plastic wrap bening sehingga terjamin keamanannya. Warnanya botolnya transparant dengan sticker logo herborist di bagian depan dan sticker berwarna pink yang bertuliskan ingredients serta expired date di bagian belakangnya yang menggunakan bahasa inggris dan indonesia. Ukuran 100ml dan travel friendly.

Tekstur dan Aroma :

Tekstur dari air mawar ini adalah cair seperti air dan berwarna bening. Aromanya cukup kuat yaitu wangi mawar dan menurutku tidak mengganggu sama sekali, justru malah segar. Hanya saja sebaiknya bagi yang sensitif dengan fragrance dilakukan patch test di bagian kulit seperti punggung tangan atau bagian dalam siku.

Cara Penggunaan :

Tidak hanya digunakan sebagai toner, Herborist Rose Water juga cocok digunakan bersama masker bubuk.

Toner :
Tuangkan pada kapas lalu aplikasikan ke wajah dan leher secara perlahan usai mencuci muka 

Campuran masker :
Tuangkan bubuk masker lalu tambahkan beberapa tetes Herborist Rose Water secukupnya. Aduk hingga masker tadi tercampur merata.


Pengalaman Penggunaan :

Aku telah menggunakan Herborist Rose Water hingga repurchased sebanyak lima kali. Harga juga sangat affordable dan mudah ditemukan di toko terdekat maupun online store. Artinya memang cocok dan klaimnya berfungsi dengan baik di wajah. Hasilnya wajahku lebih lembab, kenyal dan cerah. Selain itu memang membuat wajah lebih segar dengan aroma ekstrak bunga mawarnya. 

Minusnya adalah toner ini ternyata memiliki potensi komedogenik, tapi hamdalah di aku tidak terlalu berpengaruh dan justru membantu dalam meredakan jerawat hormonal. Namun, ada satu bahan yang kudu diwaspadai bumil dan busui yaa yaitu DMD Hydantoin meskipun para ahli menyatakan itu aman untuk penggunaan kosmetik tetap butuh konsultasi dengan dokter kandungan ya!

Kalau ditanya apakah aku bakal repurchased? 

Of course! toner ini kemungkinan besar akan ku repurchased lagi untuk kesekian kali tetapi di saat-saat tertentu seperti budget menipis dan sebagai cadangan kalau memang sudah ga ada pilihan lain selain ini :p hehe. Namun, kalau aku jadi bumil dan busui aku sepertinya akan menghindari ini demi kesehatan juga.

Jadi, gimana kamu pernah menggunakan Herborist Rose Water ini? Yuk, sharing pengalamanmu selama menggunakan produk ini di kolom komentar!

Terima kasih sudah bersedia membaca ulasanku. Stay healthy dan jangan skip air minum (pas sahur dan berbuka tentunya) 😊.

Happy fasting, everyone~

See you in the next post!

LUV.

ZF.






Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kapan pastinya aku mulai terobsesi dengan objek di langit, aku lupa. Yang pasti ketika langit malam cerah dan tidak hujan, aku sangat senang menatap bulan yang bersinar dengan pendarnya nan anggun di atas sana.
Biasanya ketika di malam hari terutama di bulan ramadhan, akan lebih mudah dan sering melihat terang bulan. Karena ketika malam usai tarawih adalah kesempatan untuk bisa melihat indahnya pemandangan langit.

Satu dari banyak keinginanku sejak dulu dan tak pernah berubah adalah ingin berkunjung ke Observatorium Bosscha di Bandung. Entah kapan ya bisa wisata edukasi ke sana xD... Mungkin suatu saat bersama keluarga kecilku asiqueeee~ 

Oh ya, malam ini langit di daerah tempatku tinggal sedang cerah. Padahal sore tadi hujan deras mengguyur wilayah ini lho. Pas keluar kosan, liat langit malam maa sya Allah ada sinar bulan indah sekali. Btw, emang paling bener tu liat dengan mata telanjang ya. Ini karena kamera ponsel yang tidak memadai makanya hasilnya gak jelas banget 😁.



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Memasuki puasa hari ke dua belas (kalau ga salah hitung) ternyata waktu sangat runcing dan gesit seperti pedang~
Bukan mau ngeluh gegara puasa tahun ini ga di rumah. Tapi, pengen nulis tentang secuil keseharianku selama bulan ramadhan di kosan. 

Tahun 2022 lalu selama bulan puasa aku masih di rumah dengan status full time anak buah pak bas (sebutan bapake). Buka puasa dan sahur juga bareng orang tua karena belum punya suami :p (ealah). Nah tahun ini, aku kembali merasakan sahur dan buka puasa sendirian di kosan. Hamdalah, bisa merasakan hidup kembali seperti mahasiswi walaupun kali ini biaya hidup tidak lagi ditanggung oleh orangtua :3.

Semenjak hampir tiga bulan berada di sini, kadang-kadang aku rindu dengan omelan mamak saat aku susah bangun untuk sahur. Entah kenapa, ketika tinggal sendirian malah mudah banget buat bangun sahur. Bahkan aku yang malas-malasan masak, tiba-tiba jadi rajin. Tiba-tiba senang masak. Tiba-tiba senang ini itu yang di rumah biasanya ogah-ogahan.

Namanya di desa, jadi suasananya tenang walaupun kadang-kadang sering kaget suara motor jambrong yang bikin telinga ga nyaman karena suaranya yang cempreng. 

Selain itu, baru aku tahu kalau di sini ada namanya pasar bedug. Pasar bedug biasanya menjual makanan untuk berbuka puasa atau takjil, cukup banyak pilihan. Tapi, aku belum tertarik mencobanya. Kemarin hanya sekadar lewat dan melihatnya sekilas. Menggoda memang.

Nah, selain pasar bedug. Fakta lain yang ku temukan di sini adalah tidak ada indomaret atau alfamart. Aku yang hobinya jajan di minimarket tersebut, kini mulai jarang. Alhasil, lebih memilih untuk bikin camilan sendiri di kosan. Walaupun yang dibikin itu-itu doang xD.

Oke dimulai di pagi hari...

Tahun ini tidak ada resolusi ramadan yang muluk-muluk. Cukup dengan tidak tidur usai sahur, konsumsi sayur lebih sering, minum air yang cukup dan tentunya tidak berlebihan ketika berbuka. 

Tumis sawi putih telur dan ikan goreng

Menyadari umurku di tahun ini akan memasuki seperempat abad, aku merasa butuh udara segar untuk hidup lebih sehat. Yah, walaupun masih suka cheating makan mi di malam hari pas nonton drakor maka aku berusaha untuk memberi batasan dalam hal tersebut. Bisa kan ya?
Bisa dong...

Setelah berhasil tidak tidur usai sahur dan usai subuh, biasanya memasuki duha aku ngantuk parah. Maka biasanya aku akali dengan jalan-jalan kecil di teras depan kosan atau kalau sudah betul-betul ga kuat menahan kantuk, aku tidur beberapa menit dan bersiap untuk ke lokasi tempatku bekerja. 

Ketika di siang hari, ini adalah waktu-waktu krusial apalagi saat matahari berada tepat di atas kepala. Nah, kalau pagi rasa lapar itu kuat banget kan biasanya sarapan (tolong, manusia ini padahal baru sahur) sedangkan di siang hari rasa haus yang luar biasa. Sebabnya, aku memilih untuk tidur siang (itu pun kalau sempat) biasanya. 

Sore hari, ketika memasuki waktu ashar sudah waktunya mikir mau makan pake apa. Takjil apa. Esnya apa. Hufffft... paling gampang dan menurutku ternyata cukup adalah dengan air mineral dan kurma. Serius, selama ini aku gencar buat nyari takjil kayak es buah, sop buah, jajan-jajanan dan sebagainya. Ternyata, berbuka dengan kurma dan air mateng aja itu sudah cukup. Yaaaa, gak masalah kalau mau jajan. Hanya saja, kalau jajanannya ga habis dimakan itu sayang banget.

Baru-baru ini aku ikut buka bersama dengan tetangga kosanku. Jadi, mereka membuat jamuan dan suguhan yang luar biasa banyak untuk anak kosan seperti kami (cieelah anak-anak). Alhasil, aku yang selalu ga enakan kalau menolak pemberian apalagi sudah disediakan di depan mata sulit menghindar. Maklum, anaknya kalau dah sayang tu sayanggg banget #eh maksudnya kalau mubazir dan rasanya ga tega aja kalau makanannya ga habis (ini yang bikin sulit, padahal maunya defisit kalori. But why, so difficult? T.T xixi).

bertemu tetangga kosan yang ramah dan baik^^

Malam hari...
Ramadhan identik dengan solat sunnahnya yang memilki banyak keutamaan yaitu, solat tarawih. Heu, dipikir-pikir aku solat tarawih di masjid sejak tahun 2016 sampai sekarang sudah jarang di masjid. Why? Bisa dilihat kondisi yang hmmm sepertinya lebih baik di rumah saja. Sedih sih, tapi gimana sikonnya. Jujur kangen masa-masa pas masih kecil. Semangat 45 begitu membara dari awal puasa sampai akhir untuk selalu solat tarawih. Hihi.

Btw, jarak kosan ke masjid itu kalau jalan kaki kurang lebih sekitar sepuluh menit. Tapi, kalau berkendara dengan motor hanya tiga menit. Belum lagi daerah di sini ga ada lampu jalan dan masih banyak hutan. So, mendingan di rumah aja.

Yaaa, sekian sejumput kisah tapi bukan garam yang dicubit buat bumbu masakan selama ramadan di tanah tunggu tubang ini. Yaaa semoga bisa jadi bacaan yang bermanfaat :).
Jangan sungkan untuk meninggalkan jejak di kolom komentar, kawan <3.

Salam hangat dari aku, 
Happy fasting everyone!

LUV!
ZF

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

Tentang Saya

Halo, aku Zuha. Selamat datang di blog pribadiku yang berisi pengalaman dan segala bentuk tulisan yang mungkin akan membuatmu gembira. Suka langit yang mendung, es kopi dan jalan-jalan. Selamat membaca^^. Drop me a hello at : zuhafarhananii@gmail.com (i-nya dua ya)

Mari Berteman!

  • twitter
  • instagram
  • tumblr

Part of

Blogger Perempuan

Label

beauty blog competition BPN Ramadhan Blog Challenge 2023 cerpen coffee film hand lettering hobby jalan-jalan mini journal pertanian review soil tips

Blog Archive

Total PV

Popular Post

  • Quality Time bareng Teh Tarik Cantik
    Warning! Tulisan ini bakalan sedikit "belepotan" dan banyak gambar absurd tapi informatif, mudah2an...  Halo gengs~ Gimana kabarny...
  • REVIEW : FOCALLURE | PURE MATTE LIPSTICK
    Focallure Pure Matte Lipstick Sebetulnya mencari lipstik yang sesuai dengan skin tone kulit itu gampang-gampang susah. Kadang sudah dapat wa...
  • Review : Emina Bright Stuff (Facial Wash, Moisturizing Cream)
    Emina Bright Stuff Face Wash Sekarang aku lagi nyobain dua produk dari  Emina Bright Stuff , produk ini merupakan bagian dari rangkaian skin...

Created with by ThemeXpose