Diberdayakan oleh Blogger.

Blognya Zuha

Dunia Gado-gado Digital

Hingga aku menuliskan kalimat ini dan aku memutuskan untuk menempatkannya di postingan blog pribadiku. 

Tidak ada yang spesial hari ini, pekerjaan sangat santai sampai bingung mau ngapain tapi tetap sibuk berkutat dengan hal-hal ringan, hamdalah bisa memasak tumisan kacang panjang, telur dadar, mi tumis buatanku dan juga es kopi setelah sekian hari aku lewati sesi untuk menikmatinya.

Bangun pukul enam pagi di hari "bebasku" aku ingin melanjutkan petualangan ke dunia pulau kapuk. Sayang, aku tertampar pelan oleh kenyataan bahwa aku bukanlah keturunan sultan dan bukan pula pewaris saham perusahaan Aramco. Yah, aku tau dan sadar diri.

Lalu sesi selanjutnya aku menyegerakan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dan mandi. Beneran ga bohong, air di sini dingin banget! Ngambek mulu dia tiap pagi 👿😒

---

Oh ya, kemarin aku mendapatkan teh bubuk dengan merk jadul dan ku ketahui itu merupakan produk lama. 

aku yang terlalu norak atau apa ya, baru tau ada merk teh gini :D

tulisannya aja masih baheula bangettt

Ngomongin soal makanan, aku mencoba memasak hari ini. Kemarin ketika pulang ke rumah, aku membawa sedikit sayuran seperti caisim, kacang panjang dan kembang kol. Lalu segenggam cabai warna-warni dan juga bawang putih dan merah lima butir yang mana di rumah stoknya tinggal segitu. Yaudah bungkus! Ceritanya di sini tuh susah kalau mau cari baput bamer yang seger-seger. Pasar kalangan adanya seminggu sekali, begitu kemarin beli di warung bawang putihnya sudah bertunas xD.


Mie Tumis ekonomis non kecap 

telur dadar caisim + ayam suwir buatan mamake

Karena di mess, tidak ada beras dan bumbu-bumbu masakan terbatas. Aku mampir ke sebuah warung grosir membeli bumbu masak instan yang mana itu lebih gampang dan enak (?)

Rasanya menjadi anak kos-kosan setelah dua tahun lebih engga ngekos itu seru-seru gimana gitu ya. Apalagi tinggalnya di desa, semoga makin banyak inisiatif dan ide bukan ngeluhnya (eh) 👀😳



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Pernah suatu hari ada hal yang membuatku tidak ingin menulis lagi. Entah apapun yang aku tulis saat itu, baik perihal pengalaman, curahan hati di buku harian atau hal-hal random yang biasanya muncul langsung aku torehkan di kertas maupun catatan digital. 
Hari itu dimana aku betul-betul merasa bosan dengan rutinitas, ingin menyerah karena semuanya tampak sama dan sia-sia. Hanya umurku yang semakin bertambah di belakang kepala 2.

Hari ini, hari pertama di tahun yang baru. Sebuah catatan bersejarah yang terus akan menjadi kisah bila aku tulis dan bisa saja suatu waktu aku pasti lupa (tanpa ku catat). Maka, tulisan adalah bentuk pengingat supaya aku tidak mudah melupakan hal-hal yang remeh temeh tetapi memiliki makna di setiap waktunya.

Ketika ingin berhenti menulis, aku teringat satu mimpi dan cita-cita yang tak pernah pudar dimakan waktu. Meski apa yang ingin kucapai sejak remaja belum ada yang masuk kategori berhasil. Aku sadar bahwa tulisan yang aku buat tak sehebat para penulis yang jam terbangnya tinggi. Apalah aku yang hanya menulis perihal keluh kesah hidup dan si motivator bagi diriku sendiri yang tak jarang sering merasa sok kuat padahal aslinya begitu lemah.

Sebuah impian dan cita-cita terkadang tidak selalu muncul di depan mata bagaikan baliho merek gawai yang berjejer di pinggir jalan dan bisa saja berganti setiap beberapa bulan sekali. Aku hanya dapat membandingkan diriku saat ini dengan hari-hari yang lewat. Ternyata kalau ada grafik yang menggambarkan bahwa aku memiliki kemajuan dalam sebuah hal tentang diriku sendiri, bentuknya mungkin seperti tangga yang terus naik.

Lalu, aku boleh kan berbangga pada diriku sendiri dan berterima kasih pada diriku sendiri juga?

Bisa saja hanya sekian persen yang percaya dan itu pun hanya aku bahwa aku bisa melampaui apa yang seharusnya aku mampu, meski tertatih dan yang merasakan pahitnya hanya aku. Lagi dan lagi, aku kembali melibatkanNya dalam setiap apa yang ingin aku lakukan dan aku inginkan (butuh).

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ciattt... I want to talk about something I found every day in my life. This so sucks, but we never know it. Sometimes we have a reason to recover our thought but never end they come suddenly like a bomb!

By the way, here I want to share a little bit about my life expectancy. Who knows the point to stop?

Have you thought, what is the vision of our life? Okay, I have any plans may nothing happens this year. Especially in 2022, too much my plans under my control are failing and failing. So, mmm like a nano-nano candy. 

My strength to solve the problem in my random time are writing, eating, and sleeping until like a cycle. Day by day I wait for a notification from my email. Day by day I received just the fake account with shit vacancies and know, how much I block many numbers? :P

My dream since a long time ago and unchanged in my mind is a writer. Why? Because I know my strength, but sometimes the dream is up and down, and how can happen, actually?

Love writing but feel writing block at the same time. I want to learn all things and if I could all the things in the world I want to learn until I die xD...

May we expect he is a good man or she is a good girl? We just look at she/he on the cover.

Explain to me how we could get money in one night. 

Yes, we can't lie, for example, you need money... What do you want to pay for when you want to buy food? mango leaves? Yes, it's not possible. Next, I have ugly shoes and need a new one. So, what do you want to do? Yes, looking for a job! Fill up your piggy with a lot of money. In our age, all sides of life must be clear. Even to become a wife one day, you have to think about what kind of wife you want to be, how you want to give the best service to your husband later, how to manage and control your emotions as well as how to control your insecurities physically, is it over or are you still complaining a lot without trying to do more? right?

Simpel sebetulnya namun ruwet menjadi-jadi kalau dipikirkan terlalu luas. Ujung-ujungnya takut dan gak jadi :(...

Ah, hidup memang sebegitu penuh kejutan ya. Kayak hujan, mesti ada tebakan. Kadang hujan, kadang panas bahkan berangin sampai badai besar.

Yah, kembali lagi ke cinta-cintaan itu ibarat angin sejuk di musim kemarau. Ketika suntuk ia datang penuh keteduhan, meski kita tahu pasangan kita juga punya kehidupannya sendiri. Intinya, kebahagiaanmu bukan terletak pada diri pasanganmu tapi dari dirimu sendiri. Penuhi rasa syukur dan terus ingat kalau dunia itu sementara. Walaupun begitu, bukan berarti kamu sia-siakan kehidupanmu nanti sama pasanganmu ya. Tetaplah bersyukur dan saling pengertian. Jaga komunikasi dan buatlah harimu bahagia. Sedih gapapa, tapi jangan kelamaan ya^^

Make boundaries to you both! 

Hello my dear, if you read this post please be kind to us. You are kind and I know it. Lets be a good stories with good memories to our future... 




Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Aku tahu beberapa orang memiliki pilihannya sendiri dalam menuangkan rasa melalui lidahnya

Ada yang suka hitam pekat 
Ada juga yang suka creamy tetapi masih terdapat aroma kopi
Aku bisa memilih keduanya, jika disuruh hanya 1 aku tetap memilih dua-duanya.

Mengapa?
Dalam hidup kita punya pilihan, termasuk memilih satu dari keduanya atau tidak dari keduanya bahkan dua dari keduanya
Semua tampak rumit, memang
Bahkan semuanya memiliki resiko dan tanggung jawab

Maka... Semua pilihan akan ada konsekuensi. Pengalaman mengajarkanmu untuk bisa memilih sesuatu. 

Iyaa... aku paham, tidak semua yang berpengalaman cepat dalam mengambil keputusan. Tetapi, biasanya ia bijak dalam menentukan pilihan.

Oh tidak juga aku disebut bijak, bahkan tak jarang aku selalu gagap dan bingung mau memilih apa dan harus bagaimana.

Aku minim pengalaman, memang. Baik perihal kehidupan pribadi dan pekerjaan. Tapi, aku suka berusaha untuk memiliki banyak pengalaman.
Oh iya, jangan tanya aku perihal asmara, karena pembicaraan kita di sini bukan tentang itu. Melainkan ada babnya tersendiri meski tak jarang sama-sama berkaitan. Fokusku hanya berada pada pelabuhan terakhir tersebut dengan amin paling serius... 

Kopi susu di dalam gelas kaca ini mengajarkanku. Terlihat hanya sebuah hal, tapi di dalamnya ada banyak dari sekian...

Sisakanlah ruang di gelas kaca ini. Tak mungkin kan aku terus memegangnya dengan kondisi gelas yang meluber? Siapa tahu, aku butuh menuangkan lagi kopi hitamnya biar tampak sedikit pekat. Atau aku tambah susu supaya tidak terlalu pahit.

Kehidupan, punya caranya sendiri untuk mengajarkan dan memberikan pelajaran. Siapa tahu, dari sanalah terdapat ilmu yang kelak berguna di masa depan hingga masa tuamu.

Tinggal diri ini saja, mau atau tidak mengambil peran dalam bagiannya.

Selamat berakhir pekan~

Cheers!


Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Hidup bagaikan pesawat kertas 
Terbang dan pergi membawa impian 
Sekuat tenaga dengan hembusan angin 
Terus melaju terbang 
Jangan bandingkan jarak terbangnya 
Tapi bagaimana dan apa yang dilalui 
Karena itulah satu hal yg penting 
S'lalu sesuai kata hati

San byaku roku juu go nichi~

Hidup memang tak pernah henti-hentinya memberikan kejutan. Meski rencana yang dipersiapkan hingga matang pun belum menjamin bahwa esok akan berjalan sesuai yang diinginkan. Terkadang ada saja kendala atau justru kemudahan yang melesat tak terkira. Seperti potongan lirik di atas yang memiliki makna mendalam.

Lagu ini merupakan lagu terjemahan dari grup band Jepang AKB48 dan kembali eksis meski sudah dirilis sejak tahun 2016. Sebagai penggemar lagu-lagu grup idola asal Jepang becutan produser Yasushi Akimoto, aku juga termasuk mengikuti dan menggemari lagu-lagu milik sister groupnya yang versi Indonesia, JKT48 😆

Sebenarnya masih banyak lagu yang dibawakan oleh mereka dan menjadi motivasi tersendiri untukku. Salah satunya yang saat ini sedang viral kembali. Lirik yang mudah dicerna serta diiringi musik yang ringan. Persis dengan kehidupan yang dijalani setiap manusia, makanya diibaratkan seperti pesawat kertas. Ada saja kesulitan yang ditemui, ada juga ngerasa minder dengan orang lain karena tampak selangkah lebih maju dan yang lainnya.

Pesan yang tertuang pun juga bagus diantaranya adalah ketika lagi sedih, merasa gagal dan sebagainya sah-sah saja untuk tidak baik-baik saja. Kalau merasa nyaman untuk cerita dengan seseorang yang kamu percaya juga ga masalah asal tetap dijaga apa yang sebaiknya diceritakan atau tidak. 

Bagiku kesimpulan dari makna lagu ini yaitu selama 365 hari, dalam bahasa jepunnya san byaku roku juu go nichi itu mengukir banyak hal yang diibaratkan seperti kehidupan kita selama 1 tahun. Meski hal dan rintang menghadang, bahkan gagal sering didapatkan percayalah suatu saat nanti kita kan berhasil terbang tinggi juga.

So, tetaplah percaya diri dan berikan yang terbaik untuk hidupmu :)

[Bonus] lirik lagu lengkap versi JKT48 & AKB48 😆 :

Pesawat Kertas 365 Hari (365 Nichi no Kamihikouki) (JKT48)

Kutatap langit di pagi hari
Kuawali hari dengan doa
Semoga satu hari ini bisa
Dipenuhi oleh senyum
Walaupun terkadang hujan turun
Dan air mata juga mengalir
Di hari yang tak berjalan dengan mulus
Besok pun tetap semangat

[Pre-Chorus 1]
Di dalam mimpiku selalu
Terlihat ada diriku sendiri
Yang dengan bebasnya melakukan semua
Hal yang ingin aku lakukan

[Chorus 1]
Hidup bagaikan pesawat kertas
Terbang dan pergi membawa impian
Sekuat tenaga dengan hembusan angin
Terus melaju terbang
Jangan bandingkan jarak terbangnya
Tapi bagaimana dan apa yang dilalui
Karena itulah satu hal yg penting
Selalu sesuai kata hati

Sanbyaku rokujugo nichi


[Verse 2]
Di saat terlihat bintang-bintang
Atau malam yang gelap gulita
Pada saat semangatmu hilang carilah
Orang lain dan bicara

[Pre-Chorus 2]
Manusia tidaklah pernah
Ditinggal sendirian saja
Terkadang kita tak menyadari
Hal baik disekitar kita

[Chorus 2]
Hidup bagaikan pesawat kertas
Terbang dan membawa cinta kita semua
Sayap yang terbentang dengan percaya diri
Dilihat semua orang
Walau tak tahu cara melipatnya
Suatu saat pasti akan berhasil lalu terbang
Kekuatan harapan yang menerbangkannya
Ya.. mari nikmatilah
Sanbyaku rokujugo nichi

365 Nichi No Kami Hikouki (AKB48)

Asa no sora wo miagete
Kyou to iu ichinichi ga
Egao de irareru you ni
Sotto onegai shita
Toki ni wa ame mo futte
Namida mo afureru kedo
Omoidoori ni naranai hi wa
Ashita ganbarou

Zutto miteru yume wa
Watashi ga mou hitori ite
Yaritai koto suki na you ni
Jiyuu ni dekiru yume
Jinsei wa kamihikouki
Negai nosete tonde yuku yo
Kaze no naka wo chikara no kagiri
Tada susumu dake

Sono kyori wo kisou yori
Dou tonda ka doko wo tonda no ka
Sore ga ichiban taisetsu nanda
Saa kokoro no mama ni
Sanbyaku rokujuu go nichi
Hoshi wa ikutsu mieru ka
Nanimo mienai yoru ka

Genki ga denai sonna toki wa
Dareka to hanasou
Hito wa omou yori mo
Hitoribocchi ja nai'n da
Sugu soba no yasashisa ni
Kidzukazu ni iru dake
Jinsei wa kamihikouki
Ai wo nosete tonde iru yo
Jishin motte hirogeru hane wo
Minna ga miageru

Ori kata wo shiranakute mo
Itsunomanika tobaseru you ni naru
Sore ga kibou suishin ryoku da
Aa tanoshiku yarou
Sanbyaku rokujuu go nichi
Jinsei wa kamihikouki
Negai nosete tonde yuku yo
Kaze no naka wo chikara no kagiri
Tada susumu dake

Sono kyori wo kisou yori
Dou tonda ka doko wo tonda no ka
Sore ga ichiban taisetsu nanda
Saa kokoro no mama ni
Sanbyaku rokujuu go nichi

Tonde yuke!
Tonde miyou!
Tonde yuke!
Tonde miyou!
Tonde yuke!
Tonde miyou!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Senangnya hari ini berhasil membuat eksperimen. Haha, bukan special achievment banget yak hanya sebuah kebahagiaan kecil karena ga lagi penasaran nyari kopi apa yang pas untuk diracik sendiri di rumah tanpa harus ke kedai kopi.



Langsung aja yuk, silakan menyiapkan bahan-bahannya :

  1. Kopi bubuk hitam merk Kopi Tubruk Gadjah 
  2. Susu bubuk instan merk Indomilk rasa Milky 
  3. Air panas 300 ml (100 ml untuk kopi ; 200 ml untuk susu)
  4. Es batu sesuai selera

Cara Membuat :
  1. Seduh kopi dengan air panas 100ml. Karena ini ada ampasnya, maka dibiarkan dulu beberapa menit hingga ampasnya mengendap.
  2. Seduh susu bubuk dengan 200ml air panas. Lalu aduk sampai merata.
  3. Siapkan gelas dan masukkan es batu lalu susu yang sudah diseduh.
  4. Tuangkan kopi yang ampasnya tadi sudah diendapkan secara perlahan (agar endapannya tidak buyar) ke dalam gelas yang berisi es susu. Lalu aduk dan sajikan selagi es batunya masih ada :D.
Udah gitu aja.
Pas nyoba rasanya, ih kok mirip kopi buatan kafe yah :D. Memang ga 100% tapi 75% lah yaaa, karena tidak terlalu creamy tapi masih enak banget kok!
Selamat mencoba dan menikmati^^ 
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Terhitung dari Senin, 11 Oktober lalu tepat pukul delapan pagi usai mencuci pakaian, aku ditelpon ibuku untuk berkemas menuju kampung halamannya di Lampung. Saking kaget dan aku begitu tidak suka versi dadakan emak gue, jadinya sepanjang packing barang, gue ngedumel sambil sesenggukan. Padahal gak kena marah :’). Bukan perihal berita baik, tapi kesehatan Kakung yang semakin memburuk. Membuat kami tidak bisa menunda kepergian kami esok hari. Sudah hampir 2 tahun tidak pulang ke kampung halaman Mamak, aku yang merupakan cucu pertama ikut sedih dan jujur merasa butuh liburan di kampung halaman juga. Karena di sana, seluruh keluarga besarku berada. Allah Maha Baik, memberikan keluarga besar yang sangat peduli dan saling pengertian. 

Sesampainya di RSU Muhammadiyah Kota Metro; aku, mamak dan bapak segera menuju ruangan tempat Kakung dirawat. Begitu melihat Mamak, seulas senyum bahagia --yang benar-benar bahagia-- terlukis indah di bibir Kakung. Mungkin inilah yang disebut sakit karena rindu anak perempuan satu-satunya, ya. Aku begitu terharu, sekesal-kesalnya aku dengan cerewetnya mamak yang begitu sering aku dapatkan, aku tersentuh ketika melihat Kakung dipeluk dengan erat oleh Mamak. Setelah episode pertemuan yang mengharukan tadi, ternyata info yang barusan aku dapat, Kakung mengalami gangguan di bagian pencernaan dan juga beberapa penyakit turunan lainnya yang membuatnya harus dirawat inap. Lima hari aku tak tidur dengan nyenyak. Aku tidur, tapi pinggangku ngilu, karena harus bergantian jaga dengan Mamak, Paman dan Bapak. Tapi, lebih banyak tidurnya :’, karena Mamak yang lebih paham dan aku hanya memperhatikan juga membantu bila diperlukan. 

Hari keempat ketika Dokter mengizinkan Kakung untuk pulang tetapi harus rajin check up ke rumah sakit, tiba-tiba sebuah kejadian yang membuat kami sekeluarga shock adalah ketika Kakung tak bisa berbicara normal seperti biasanya. Seperti gejala struk dan aku tak bisa menahan tangis. Karena seumur hidupku melihat Kakung, aku tak pernah melihat Kakung tampak kesulitan dan kesakitan seperti di depan mataku saat itu. Benar saja, Dokter menyarankan lagi agar Kakung dirawat inap kembali. Beliau bilang, Kakung mengalami gejala struk, sehingga butuh terapi untuk mengembalikan kesehatannya seperti semula. Aku memang tergolong dekat dengan Kakung ini, sebelumnya dua bulan yang lalu Kakekku sebelah Bapak sudah berpulang. Kaget? Tentu. Tetapi, aku sedih ketika hari-hari telah berjalan seperti biasanya. 

Ada sebuah rasa kehilangan yang hadir tak sadar air mataku menetes bila mengingat beliau. Maka ketika aku terbayang, kedua kakekku tidak di dunia lagi, rasa sedih dan tangisku kembali pecah. Begini rasanya menjadi cucu sulung dari kedua belah pihak. Dituntut untuk bisa kuat dan sabar. Tetapi, paling manja bagi mereka. Setelah Kakung diperbolehkan pulang, kami pun berkemas dan menuju desa tempat kakung tinggal. Sungguh senang! Kakung juga tak sabar. Selama membantu Mamak mengurus Kakung sakit, perubahan-perubahan drastis yang ada pada diri Kakung semakin membuatku percaya bahwa kembali menjadi anak-anak itu benar adanya. 

Tingkah kakung yang persis seperti anak kecil, mandi, makan dan buang air pun harus dipandu dengan kedua anaknya, tidak tahu apa-apa, mulai lupa dengan nama cucunya bahkan anaknya sendiri, tetapi perlahan-lahan ingatannya mulai pulih, beliau mengingatku dan juga orang-orang yang ia lupakan. Aku pun bertekad, ingin memiliki teman hidup juga rumah yang tidak terlalu jauh nantinya dengan kedua orangtuaku. Bila suatu waktu rumahku jauh, aku harus rela mengorbankan seluruh waktu, tenaga dan segala hal untuk mengurus orangtuaku ketika mereka tua nanti. Bila aku menjadi istri, aku berdoa agar suatu saat suamiku tidak malu dan sangat sigap membantuku untuk terus berbakti dengan kedua orangtua. 

Sebuah pembelajaran besar yang aku dapatkan ketika melihat Mamak, Bapak dan Pamanku yang saling bekerja sama untuk merawat ayahnya. Aku terharu dan bersyukur, menjadi cucu dari orang yang memiliki anak begitu taat dan peduli dengan orangtuanya sendiri.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hati orang itu mudah banget buat berubah. Kayak mood. Tapi kalau mood bisa cepet banget berubahnya. Hari ini seneng, beberapa waktu kemudian sedih. Hari ini sedih, besoknya bahagia. Kan ga ada yang bisa mengatur, kecuali diri kita sendiri. Beberapa waktu belakangan, dengar kabar yang sangat tidak menyenangkan tapi terkadang dapat juga kabar menggembirakan. Balance dengan kejadian yang berbeda di hari itu. 

Semuanya berjalan dengan baik, akan terus baik bila diiringi rasa syukur. Kalau capek datang, langsung ingat tujuan melakukan ini tuh sebenarnya untuk apa dan siapa. Terus walaupun banyak hal yang membuat kita sebal, kesal, jengkel dll selalu ingat masih ada banyak hal juga yang bisa membuat kita tersenyum. Pagi-pagi usai subuh, meski diiringi kantuk yang luar biasa, kudu semangat meskipun anak-anak lebih banyak malasnya. Ada yang belum mandi, aromanya semriwing :'), ada yang ngantuk terus kepalanya ngangguk-ngangguk, ada yang sibuk curhat membanggakan prestasinya tidak tidur ketika zikir setelah solat, juga ada yang ogah-ogahan ngaji karena males. 

Sebenarnya kita hanya butuh sabar, syukur, ikhlas dan bahagia. Ga perlu menginginkan mereka sesuai kehendak kita harus gimana, setidaknya kita memberikan hal yang baik agar mereka tidak keluar dari jalur. Masih peralihan, masa bocah-bocahnya masih ada jadi wajar kalau emosi ketika melihat mereka bandel. Tinggal kitanya saja pintar-pintar mengelola. Bukannya bangga bisa memarahi mereka yang bandel, justru penyesalan luar biasa. Makanya selalu intropeksi lebih dulu, terutama bila mereka sudah keterlaluan. Khawatir perkataan yang keluar itu adalah sesuatu yang Allah benci. Sungguh, jangan sampai kita menyesal mengeluarkan perkataan yang tidak-tidak ketika marah. Cara tiap orang mencari kesuksesan itu beda, sifat manusia itu beda, bahkan anak kembar sekalipun. 

Maka dari itu, cara mendidik juga berbeda adalah hal yang wajar. Kita perlu melihat dari sudut pandang lain, bagaimana seharusnya mendidik mereka. Kita adalah contoh, ketika menjadi guru. Selebriti, begitu kata manajer saya. Intinya, ikuti hati nurani. Karena penilaian orang lain tentu berbeda. Siap-siap saja bila terlihat buruk, karena orang lain juga memiliki metode tersendiri untuk mendidik anak didiknya.



Ada aja tingkah aneh, nyebelin, lucu dan absurd dari mereka2 ini😂. Hahaha.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Satu bulan berkutat menjalani peran sebagai guru piket ternyata membuat saya lebih mengenal watak para rekan kerja, siswa dan juga waktu. Ada saja yang ingin mencari kesalahan, adaaa. Tapi, kurang kerjaan banget gak sih? Menjadi guru piket juga membuatku tersadar betapa pentingnya waktu. Menunggu bel dibunyikan pertanda istirahat dan pergantian mata pelajaran, terasa cepat. Pantas saja, mengajar itu butuh metode dan ilmu. Karena jika tergopoh-gopoh seakan tidak dapat feelnya, yang lebih parah apakah para siswa mendapatkan sesuatu dari yang kita sampaikan? Ah begitu berharganya waktu, barang sedetik pun. Dan segala hal yang membuat saya percuma untuk sembarangan bercerita dengan "orang lain". 

Setidaknya ada sebuah bel khusus yang berbunyi ketika ingin berkeluh kesah dengan manusia. Menjalani peran dengan tugas yang sekarang, sempat berpikir untuk menyerah saja. Karena jujur, lebih lelah. Tapi, beberapa poin yang membuat diri semangat adalah terasa lelahnya. Karena tak hanya diam melulu di dalam ruangan, sendirian, mengerjakan sesuatu yang membosankan. Tapi, poin menyedihkannya : aku butuh purchase sunscreen lagi! :D Terbiasa dengan hal-hal yang menyangkut paut dengan dunia pendidikan, membuatku tertarik untuk mengenal kepribadian tiap siswa. Terlebih bila ada sesuatu yang mengganjal pada diri mereka, bukan karena ke-soktahu-anku, tetapi memang karena ada daya tarik untuk mengenal seberapa penting anak ini untuk diperhatikan. 

Sering ku temukan, kebohongan kecil demi lolos dari omelan guru-gurunya, malas karena mengantuk dan hal lain yang membuatnya enggan bersekolah. Mereka unik, penuh gairah belajar yang tinggi meski lebih banyak tertutup oleh malas. (Tau gini, kenapa dulu gak ambil jurusan Psikologi atau BK yha?)🤣. Mungkin bukan jalanku di sana, lebih ke rasa penasaran untuk mengetahui lebih dalam dan berjaga-jaga siapa tahu nanti akan membutuhkan ilmu tersebut ketika menjadi orangtua. #asek Setidaknya ketika lelah, ada tempat untuk rehat sejenak. Bebas mau ngapain aja, yang penting tetap ingat tanggung jawab. Aku lupa, berapa kali naik turun tangga?😶 Oh ya, ini sedikit dokumentasi beberapa siswaku yang membuat cerita di sini penuh warna.

sudah dihukum, bersihin toilet lagi, diceramahin pula haha


Gaza dan kawan2






Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Buku harianku yang kesekian, ia sudah tahan dengan segala kesedihan, kebahagiaan, keluh kesah dan cerewetnya aku ketika bait-bait kalimat ku goreskan di dalamnya.

Ia tak pernah marah, jengkel, lelah dan juga bosan. Buku harianku yang aku sayang. Apakah di dunia ini ada yang sepertimu, yang mau menanti cerita-ceritaku. Segala keluh kesah dan cerewetku?

Buku harian, adakah yang lebih indah ketika kita punya banyak kisah untuk dibagi tanpa harus saling menghakimi? Adakah yang ingin membagikan ceritanya denganku tanpa harus saling membandingkan ceritanya dengan ceritaku?

Aku ingin menjadi bagian hidup manusia itu, dimanapun dia kini berada, sedang apa dan semoga pertemuanku dengannya nanti juga dalam suasana dan akhir bahagia pula. Untukmu masa depanku. Terima kasih sudah menjadi yang terbaik bagiku selama ini.

Sumber : Feepik


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Tumbler ini akhirnya menjadi hak milik saya setelah membatin ketika sedang memesan kopi di salah satu kedai kopi yang sesuai dengan merk di botol minum tersebut. Waktu itu selepas pelatihan, aku dan juniorku sepakat untuk ngopi bentar di mall dekat penginapan kami pelatihan. Begitu mau pesan kopi, aku melihat botol minum ini berjejer anggun seolah-olah menggodaku dengan bicara, 

“Ayo, Zuha. Bawa aku pulang. Udah gajian kan?” Seakan-akan menghipnotis jiwaku yang memang tertarik at first sight ketika melihat dia. Pas tahu harganyaaa, okedeh skip dulu :’). Ga mahal kok, tapi menurutku dengan budget segitu aku mending beli gamis inceran aja. Lalu dengan berat hati dan sok-sok bijak aku membahagiakan diri sendiri bahwa masih ada botol minum plastik tu**erw*re jadul sejak masih kuliah :D. A

ku pun pulang dengan berceloteh ke rekanku, kalau aku menginginkan tumbler tadi. Esoknyaaa, sekitar beberapa hari setelah membatin di kedai kopi akan tumbler aesthetic inceran aku. Aku janjian dengan sahabat kuliahku, Nisak untuk bertemu. Yah, secara udah lama banget gak ketemu padahal masih satu kota, wkwkwk. Dianya sibuk kerja, akunya menyibukkan diri buat bekerja. Terus aku inget, katanya Nisa mau kasih aku hadiah gitu kan. Tapi, aku lupa dia mau kasih apa. Setelah kami bertemu, cipika-cipiki dan dibarengi istighfar juga mengoleskan handsanitizer ia mengeluarkan bungkusan berwarna merah di dalamnya ada kotak berwarna hitam. 

“Nih, kado.” katanya sambil memberikan bungkusan itu kepadaku 
“Aaaaaaa Nisakkkk!!! Makasih!!!” Saking girangnya aku peluk peluk dah 

Tau kan apaaa? Hadiahnya ya tumbler ini. Bayangin deh, kita tu bener-bener ngincer sesuatu tapi harus rela dulu buat gak memilikinya karena emang belum memungkinkan, eh tapi ternyata Allah kabulin batinanku di kedai kopi tempo hari. Terharu banget :’). Nisak ini tipe perempuan dan sahabat yang menganggap bahwa tukeran kado itu penting sebagai bukti sayang. Aku hargai itu, karena aku suka kalau dikasih kado wkwk. Tapi, aku belum pernah ngasih kado ke dia. Hahaha. Anyway, makasih Nisak. Kalau kamu baca ini, artinya kamu senyam senyum dengan gaya sok cool. Aku akhirnya bisa ngopi tanpa khawatir ia ga panas lagi atau ga dingin lagi. Arigatou :D...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Menjadi bagian dari sebuah sistem itu ada banyak sekali petikan gitar yang menjadi sebuah suara yang terkadang sangat nyaman di dengar. Tak jarang, risih juga. Ibaratnya, menjadi bagian dalam sistem kita dituntut untuk bisa menyesuaikan. Lebih susah dan rumit, ketika kita tidak satu frekuensi dengan yang ada di dalamnya dan ketika ingin mundur tetapi bimbang --mau kemana Anda, hey?-- Kalau saja kita bisa tahu bagaimana masa depan, risau pun tak akan ada di dunia ini. Bebas mau ngapain aja, karena sudah tau resikonya. Just take a risk with less one alias yang resikonya tidak merepotkan hidup kita. But, life is a chance. YUP! KESEMPATAN. A chance to learning and being a learner.  

Pada setiap waktu kita itu akan menemukan hal yang luar biasa bisa dijadikan pelajaran. Itulah sebabnya, kita bisa menjadi a learner untuk kehidupan kita sendiri juga orang lain. Kita pasti pernah terdistraksi karena suatu hal, bukan? Menyebalkan sekali, bahkan ketika kita tidak sadar. Benar adanya sebuah kalimat yang begini, 
Kita adalah apa yang kita baca 
Kita adalah apa yang kita tonton 
Kita adalah apa yang kita makan dsbg... 

Tapi, kita tidak bisa memaksa orang untuk memiliki pemikiran yang sama dengan diri kita. Karena setiap orang akan terdistraksi karena hal lain juga. Bersama dengan masalahnya sendiri, seperti kita juga. Sehingga hal-hal yang ditemukan dan kita menemukan itu sejatinya seperti sub bab dalam bab kehidupan, yang akan menjadi tempat kita berbenah dari segala hal yang mungkin buruk.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
image

Ada anak yang amat menjengkelkanku. Dia baik ke semua orang. Bahkan lebih sering ia diinjak-injak dan dimanfaatkan karena kebaikannya ke setiap orang. Aku pun menegurnya, 

“Kau terlalu baik ke semua orang. Sampai kau lupa, bahwa dia memanfaatkanmu saja. Sudah diberi hati, masih mau minta jantung.”

Dia hanya tersenyum dan menjawab,

“Biarlah itu urusan dia. Urusanku hanya menjadi baik aku tak ingin membuat dunia ini menjadi kacau balau, hanya karena kita tak berbuat baik. Aku tak mengharap apapun darinya, itu adalah tugas kita menjadi manusia kan? Maka jadi manusia yang baik adalah pilihan terbaik juga, bukan?”

Jleb, Rasanya hatiku seperti disiram air es. Selama ini gue sering merasakan rasa sebal dan dongkol. Bila berbuat baik ke semua orang. Mungkin ga cuma gue doang, tapi semua manusia di dunia ini. Hanya saja ada yang ditampakkan ada juga yang disembunyikan.

Gue jadi pengen sharing taklim ramadan hari kemarin bareng Bunda Izzah.

Sebuah barang contohnya mobil, akan bagus bila mesinnya beroperasi dengan baik. Tapi, kalau mesinnya rusak dan ngadat tentunya sulit mau bepergian. Maka seperti itulah kita dianalogikan. Bila manusia memiliki raga, maka hati dan otaknya itu tempatnya. Apabila ia berjalan dengan baik semuanya akan baik pula. Mesin itu adalah ikhlas dan tempatnya berada di dalam hati dan otak akan bersama-sama saling sinkron apabila keduanya mampu berjalan dengan baik.

- Izzah Zen Syukri, 2021

Beribu kali kita diberikan sesuatu, sudahkah kita menerimanya dengan ikhlas? Atau ketika kita memberikan sesuatu, sudahkah kita menyuguhkannya dengan hati lapang?

Bila belum, periksa kembali. Apakah ada faktor lain, atau hanya sebagai formalitas. Apa yang kita tanam adalah apa yang kita panen. Begitu sebaliknya, bila kita menanam hal baik, tentu yang dipanen adalah hal baik. Tak pernah ada, yang ditanam padi dan yang berubah itu apel.

Ikhlas adalah kata yang tidak bisa hanya diucapkan saja. Ada hal lain yang membuatnya lebih menyala, yaitu diri kita sendiri.

Orang yang cepat mengikuti perubahan, berkarakter itu karena mesinnya hidup. Apakah itu? Ikhlas.

- Izzah Zen Syukri

Urusan ikhlas tidaknya adalah urusan kita, bukan orang lain. Yang menikmati juga kita, bukan orang lain. Self love dengan ikhlas itu beda jauh, ketika orang-orang hilang empati. Maka, ketika itulah kita masih ada empati. Bayangkan bila orang tak ada empati lagi, mungkin dunia ini dipenuhi oleh orang egois. Kamu pun sulit mencari teman, karena mereka tak mau berteman dengan orang egois begitu sebaliknya.

Maka, ketika apa-apa dijalani dengan ikhlas, in sya Allah akan lebih ringan dan lebih berkah.

Ikhlas itu sebenarnya sulit didefinisikan, tetapi amat terasa ringan bila dirasakan.

Jadi, jangan pernah berhenti menjadi orang baik. Karena Joker itu punya dendam dan dendam itu gabaik, maka kita jangan mau jadi joker 😃😁.

Anwy, taklim kemarin ga hanya diisi dengan ceramah doang loh. Kita di sesi pertama ada kegiatan seru. Bikin paper craft dari kardus bekas, dimonitori oleh Ustad Zikrullah. Seru…

Gue baru kali ini, ngikutin kelas taklim yang random tapi asik. Bikin bingkai foto. Hasilnya?

KERENNNNN.

pengisi materi taklim hari ini adalah sir Zikrullah

image
karya Zuha dan Ajeng

image
ada yang ikut-ikutan bergaya ketika saya foto

image
Tetap sadar (diri) kamera

image
Hasil karya penghuni K3 😊😍

Baiklah, di penghujung tulisan ini saya ucapkan terima kasih. Sudah mau membaca hingga akhir, Mudah-mudahan bermanfaat~

Happy fasting everyone!

Cheers!

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Jadi kemarin gue dipilih jadi MC agenda Taklim Ramadan. Tapi dadakan, pas pemateri udah duduk cantik di depan peserta. Sempet ngedumel sama PJ acara, kenapa ga bilang dari kemarin. Sebenarnya gue udah biasa ngeMC, tapi harus ada persiapan wkwk (sama aja boong haha). Tibalah kemarin, gue ngeblank dan ada beberapa kalimat yang dikoreksi oleh pemateri. Kebetulan, pematerinya itu Dosen yang mumpuni di bidang bahasa. Jadi, agak malu juga. Jadi gini, menurut beliau kemarin ada kalimat yang kurang tepat bahkan salah jika digunakan dalam menjadi pembawa acara. 

Contoh : Baik, acara selanjutnya adalah pemateri yang akan disampaikan oleh Bapak Ertugrul. Kepadanya waktu dan tempat dipersilakan. Tot tetttttt... 
Gue kemarin sempet bingung, lidahnya keseleo jadi salah. Malunya pake banget. Belajar bahasa tapi pas jadi MC ngomong gitu doang kurang tepat. Bukan salah sih,tapi ga pas aja gitu. Pak Suhardi bilang, Ada beberapa kalimat yang sebaiknya digunakan dan tidak digunakan.
 
Diantaranya : 
Waktu dan tempat dipersilakan   ✘ 
Kepada Bapak Dogan Alp kami persilakan    ✓ 
Kepada Bapak Kepala Bey Kafilah Kayi kami persilakan    ✓ 
Waktu dan tempat kami sediakan    ✓ 

Ternyata selama ini kurang tepat. Jujur siyyy, gue sebenarnya agak rancu juga dengernya. Dan gue tahu kalau itu tuh ga pas, mau cari tahu tapi selalu lupa dan malas. Ini nih kebiasaan buruknya, harusnya segera dicari tahu kan. Tapi, Allah ngasih ilmu lagi lewat Pak Suhardi. Alhamdulillah lega juga, bisa lebih baik buat jadi MC lagi :D. Belajar kek gini tu sebenarnya asik, apalagi kalau dapat ilmu dari sebuah kesalahan. (Bukan berarti harus nyari kesalahan terus ya :P). Gue pernah mikir, gimana kalau manusia itu ga ada salah-salahnya. Mulusssss banget hidupnya. Macam malaikat tapi ga ada sayap (Kalau ada sayap, ribet juga mau mandi. Kamar mandi pasti ga muat, kudu nyiapin biaya lagi karena kamar mandi kecil). Bentar ini kok malah ke kamar mandi sih bahasannya ? Kalau manusia baik semua apa jadinya? (Tolong dijawab pertanyaan ini, Mas 😂). 

Baiklah, aku akan mencari tahu jawabannya~ 
Oke lanjut, Jadi materi Taklim Ramadan itu sebenarnya ga membosankan, menurut gue. Karena yang dibahas random tapi berbobot. Biasanya gue selalu ada partner buat berburu seminar, workshop atau mini talk dengan pembicara waktu zaman kuliah dulu dan partner gue hafal betul bila temannya ini selalu ngantuk padahal mikrofon baru dipegang pemateri. Nah, sekarang hamdalah gue belum pernah ngantuk wk. Jadi aman. Malu aja sih kalau ngantukan apalagi taklimnya cuma berdua/bertiga (Gue, Ajeng dan Zah Lesi). Belum lagi kegiatan taklim ini tuh cuma kita bertiga yang akhwat, sisanya ikhwan-ikhwan. Kesempatan yang Allah kasih bener-bener bikin gue bahagia dan bersyukur banget, dari dulu pengen gitu ikut majlis. Tapi, kebanyakan tapinya. Praktikum lah, bikin laporan lah, mau bimbingan lah dll. Sekarang nih, udah Allah kabulin buat ikut taklim. Meskipun ga seabrek langsung, ya seenggaknya jiwa-jiwa yang sering khilaf ini perlahan-lahan adem ayem karena siraman rohani he he he. 

Pesan Pak Suhardi : Jangan hanya menitikberatkan pada sebuah nama yang bagus, tapi isinya tak ada. Intinya, kalau bagus di cover doang isinya zonk percuma. Mendingan covernya bagus, isinya juga diperbaiki biar lebih bagus. TOP MARKOTOP... 
But, gak langsung sim salabim semuanya berubah. Perlu proses, dari proses itulah nilai-nilai bertambah. Bagai iceberg, ada banyak hal yang tidak orang lain tahu. Tapi kita yang lebih tahu. So, be the best version of you.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Kalau sesuatu dicatat terus disimpan ketika kita merasa belum percaya diri berharap pula, akankah hal itu terwujud ternyata adalah sesuatu yang keren ya. Jadi gini, aku pernah merasa gak percaya diri kalau misal aku akan ikut tes atau apa gitu. Terus aku diem-diem aja, akhirnya aku gak punya cerita ketika aku setelah tes. Entah hasilnya lulus atau enggak. Iya, jadi menurut aku penting banget buat nulis catatan harian. Atau setidaknya buat jurnal harian gitu. 

Nanti, pas kita udah baca di hari yang lain bakal inget kalau dulu kita pernah melakukan sesuatu yang ternyata lucu, sedih, bahagia atau memalukan :D. Selama sibuk dengan dunia perskripsian (yahhh skripsi mulu dibahas | maap ges, lg euforia :D) megang buku harian hampir gak pernah, kalau gak kelelehan yaa ketiduran saking ngantuknya. Jadi, mau ngungkapin seluruh cerita hari itu gak pernah tertuang di lembar buku kesayangan :(. Jadi, setiap liat buku itu kosong sedih banget. Buat apa beli kalo ga diisi haha. Oke,oke. Sepertinya keinginan menulis kembali berlanjut yaa. 

Mariii konsisten~



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Puji syukur Alhamdulillah, dunia perKKN-an selama 40 hari akhirnya kelar juga!!! Lega dan sangat bahagia akhirnya bisa menyelesaikan satu mata kuliah tersebut. Tentunya sangat sayang sekali bila cerita 40 hari KKN tidak ditulis di sini, betul apa betul?!

Foto bareng setelah makan tekwan hihi. Ini tuh sehari sebelum kami pulang usai KKN

Bisa dikatakan sangat random, karena banyak cerita yang benar-benar pengen aku bagi di sini. Selama KKN ada banyak hal yang selalu bikin kejutan. 

Jurusanku menetapkan KKN sebagai salah satu mata kuliah sebanyak 4 sks, wajib. Jadi, kudu diambil buat syarat lulus dan mau gak mau, siap atau tidak siap kudu ikut Kuliah Kerja Nyata. 

Qadarullah aku ditempatkan di salah satu desa yang berada di Kabupaten Lahat. Yup 30 menit dari lokasi rumah tempat tinggalku berada. Tau kan senangnya gimana, pikiranku waktu itu ya bisa balik ke rumah. Bila perlu PP (Pulang Pergi) tapi nyatanya, gak semudah itu teman-teman. Banyak medan yang harus dilalui, antara aku kebanyakan takut buat naik angkot karena lokasinya itu agak jauh dari kota dan diharuskan naik angkutan umum yang notabene isinya orang-orang dari sana juga dan aku masih agak asing dengan daerah tersebut. Belum lagi jiwa penakutku masih suka bermunculan, tapi Alhamdulillah aman. Karena aku suka tantangan 😅 (apasih).

Sebelum aku merasakan dunia perKKNan, aku sering memikirkan bahwa akan menjadi momok menakutkan. Yah, secara ketika kita ikut Kuliah Kerja Nyata atau KKN kita akan diharuskan untuk membaur dengan masyarakat. Baik itu para pemuda, ibu-ibu juga bapak-bapak serta para orangtua di sana. 

Aku adalah tipe orang yang sangat gugup ketika berjumpa dengan orang baru meski demikian aku cukup mudah untuk beradaptasi. Dalam hal ini orang yang tak paham mereka akan menganggap kita sebagai orang yang sombong. Yah, mau gimana lagi mereka taunya kita ini seorang mahasiswa yang pintar dan pandai dalam bersosialisasi. Alhamdulillah ketakutan itu justru menjadi sebuah euforia yang sulit dijelaskan, karena banyak suka duka yang dirasakan selama 40 hari di posko tercinta.

Hiyaaa

Ruang tengah, tempat kumpul dan bercerita

Selama KKN ada saja cerita yang datang silih berganti. Ada kisah dari masing-masing anggota KKN. Btw, kami berjumlah 10 orang dari 4 fakultas yang tentunya berbeda. Aku berdua dengan Inggit, teman sejurusanku yang sebelumnya kami sudah saling kenal. Lainnya berasal dari jurusan serta fakultas lain, bahkan aku tak mengenalnya sama sekali. Disinilah awal mula kisah kami dimulai. Mulai dari pemindahan posko yang tidak terduga. Sebelumnya kedatangan kami ini bertepatan dengan satu hari setelah pergantian kepala desa, sehingga kepala desa yang baru merupakan salah satu pegawai puskesmas yang menjabat sebagai kades sementara sembari menunggu pemilihan kades secara serentak di desa tersebut.

Sebelum pergantian kades, kades lama sudah dihubungi mengenai tempat tinggal kami selama KKN disana. Beliau menyampaikan, agar kami tak perlu repot membawa peralatan masak, kipas dan sebagainya karena sudah disiapkan satu rumah yang lengkap miliknya dan jarang dihuni. Alhamdulillah, kami senang sekali. Karena disaat mahasiwa lain sibuk membawa barang banyak, kami hanya membawa pakaian dan badan saja mengingat posko yang akan dihuni nanti berisi peralatan yang sudah lengkap. Sayangnya, saat itu pemberangkatan KKN diundur dan kebetulan pergantian kades yang lama pun sudah berubah menjadi kades sementara yang baru sehingga kades yang baru tidak mengetahui perihal tempat tinggal kami.

Alangkah terkejutnya kami ketika mengetahui tempat tinggal yang disediakan secara mendadak (btw, kades baru ini memang betul gak tahu kalau kami sudah dijanjikan satu rumah lengkap dengan perintilannya. Jadinya sempat ada kesalahpahaman antara dua orangtua yaitu kades baru sementara dan mantan kades. Belum lagi kades yang baru ini agak sedikit kocak karena beliau tampaknya pusing karena sibuk urusan desa yang secara tiba-tiba menumpuk ditambah kami anak-anak KKN yang datang).

Akhirnya Kami pun ditempatkan di Poliklinik Desa yang ruangannya itu amat sederhana. Saking sederhananya, pintu pun ga bisa tertutup rapat, tanpa ada kipas angin, peralatan masak (hanya peralatan klinik), dan benar-benar tidak nyaman karena aroma obat-obatan melebur jadi satu. Akhirnya, karena sudah terlalu lelah selama perjalanan dari Indralaya-Lahat kami pun memilih untuk istirahat sementara di tempat tersebut selama satu malam. Esok harinya kami mengangkuti barang-barang yang sudah tersusun rapi. Tapi, jujur kami senang karena bisa tinggal di rumah yang lebih nyaman. Hahaha. Satu malam sudah dirasakan tinggal di posko yang baru dengan segala perasaan was-was karena melihat kondisi rumah yang pintunya pun sulit tertutup dengan rapat.

Rumah tersebut merupakan rumah panggung dengan tiga kamar, satu ruang tamu, dan satu ruang tengah yang cukup menampung 7 orang mahasiswi a.k.a ciwi2 untuk tidur di ruang tengah. Sisanya ada tiga kamar, dan yang berfungsi hanya dua. Yang laki-laki tidurnya di ruang tamu dan kamar utama depan. Meskipun demikian, kehangatan sudah mulai dirasakan. Karena perlahan-lahan mulai mengenal satu sama lain.

Cekcok Dua Kubu Perempuan
Gak afdhal rasanya, kalau selama hidup bareng itu ga ada bumbu alias cekcok. Beruntungnya posko kami dapat anggota yang begitu peduli dengan kondisi ini. Seorang temanku dengan sebutan "Mak Inggit" amat peduli. Dan menurutku aku dan teman-teman seposko beruntung satu kelompok dengannya. Meski badannya yang besar dan lebih tua dari 7 orang anggota lain (karena tiga orang sebelumnya lebih tua dari Mak Inggit), dia lebih mengayomi dan sangat perhatian!

Mulai dari beres-beres rumah, masak, ngatur buang sampah, ngatur makan, ngatur barang di kulkas (kami ada kulkas dong), sampai mau dipijet aja sama dia. Karena sifat keibuannya meski rada garang haha, kami sangat sayang dengan Inggit. Apalagi kalau dia udah tepar, waduh rasanya ikutan tepar juga. Karena ga ada yang ngatur buat beres-beres rumah.

Minggu pertama terlewati pula. Perlahan-lahan sifat masing-masing anggota mulai terlihat. Sebenarnya ini adalah hal yang amat sepele. Sampai, si ketua posko geleng-geleng kepala melihat kami cekcok. Aku sempat ambil pusing, karena saat itu kondisi sedang riweh dan ada saja yang tak peka dengan keadaan. Dari berbagai sifat yang aku temui, ada beberapa sifat yang sangat-sangat bikin ngelus dada. Beneran! (Btw, ini sudah dapat izin dari teman-teman yak buat diceritain).

Masalahnya sih gara-gara sampah tissu yang dibiarin sama si empunya. Termasuk aku juga ikut kena getahnya karena gak ikut negur cuma bisa diem aja. Dari sini ada pelajaran yang bisa dipetik, pentingnya ngomong di depan hehe. Ada lagi nih, ya namanya juga perempuan. Sukanya dengan hal-hal berbau "ngeluarin uneg-uneg" Jadi, karena sudah amat kesal akhirnya kami sepakat buat meluangakan beberapa jam hanya untuk menyampaikan keganjalan di hati, sebelum jadi musuh pas balik KKN 🤣.

Alhasil semua uneg-uneg pun keluar dan yang laki-laki cuma bengong doang liat kami berurai air mata. Intinya, kalau kita gak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan gak tahu masalah apapun jangan asal benci dan memojokkan orang lain :). Apalagi hidup bareng dengan orang yang belum kita kenal sebelumnya 

Dikira Sombong
Sombong itu menurutku menolak kebenaran, dan benar saja itu yang sudah kami temui oleh warga di desa ini. Hal itu wajar-wajar saja, karena tabiat orang berbeda-beda. Kami menanggapinya cukup santai. Kabar burung yang datang tentang beberapa warga yang tidak suka dengan kehadiran kami, hingga akhirnya ada saja yang menganggap kami sombong karena pintu selalu ditutup. Bahkan ada yang mengira hal yang tidak-tidak. Padahal sebetulnya kami hanya butuh istirahat saja :D.

Cukup sedih karena hal itu membuat beberapa program kerja terkendala, karena sempat shock ada warga yang kurang suka dengan kehadiran kami. Tapi, berdasarkan cerita dari kelompok KKN sebelumnya memang wajar jika ada saja masyarakat yang suka maupun tidak suka, bahkan terganggu karena kehadiran kami. Namun, semuanya sudah terkendali hingga di minggu terakhir kami malah mulai dekat dengan beberapa masyarakat di sana.

Cerita Mistis Penghuni Posko
Ada cerita mistis ketika kami sudah menempati posko tersebut selama dua minggu lebih. Waktu itu kurang lebih minggu kedua aku dan teman-teman KKN menempati rumah tersebut. Beberapa kejadian ganjil dan ada penampakan yang dirasakan oleh salah seorang temanku. Hal itu diakuinya ketik esok hari, katanya ia melihat si empunya rumah muncul di dapur di dekat dispenser ketika ia sedang solat. Dan suara orang menangis di depan rumh ketika diatas pukul 11 malam. Sontak saja, kami bergidik ngeri dan mulai berjaga-jaga takut terjadi sesuatu. Namanya juga KKN, kurang seru kalau ga ada cerita mistis.

Tragedi Nabrak Mobil pas Jalan-jalan

Senyum sumringah, padahal degdegan

Ada cerita yang lebih mengharukan dan juga menjadi kisah paling favorit selama KKN. Hari terakhir dan hari itu merupakan hari bersejarah. Saat itu peluang kami untuk liburan ke salah satu destinasi wisata di Pagar Alam akhirnya kesampaian juga. Proker beres, laporan sementara juga beres dan Alhamdulillah tinggal beres-beres posko. Akhirnya pagi itu tepat pukul 8 kami memutuskan untuk berangkat menuju Pagar Alama. Saat itu juga kebetulan ada seorang anak karang taruna desa sebelah menawari kami untuk memakai mobilnya, uang bensin tanggung sendiri. Yah lumayan dengan modal nekat dan ketua kelompok jadi sopirnya, kami pun berangkat menuju Pagar Alam. Awalnya, perasaan takut dan cemas sudah lupa karena selama perjalanan teman-teman tampak bahagia. Nyanyi, senda gurau dan sebagainya. Belum lagi ini adalah perjalanan pertamaku dan teman-teman KKN tanpa dosen pembimbing.

Selama perjalanan, segala doa kami panjatkan agar senantiasa selamat sampai tujuan. Alhamdulillah mobil masuk ke kota Pagar Alam dengan selamat. Karena kondisi medan Pagar Alam yang meliuk-liuk, belum lagi tebingan yang curam, mobil kami sempat berhenti mendadak di tikungan yang agak curam. Dan disanalah peristiwa nabrak antar mobil terjadi. Karena mobil yang kami gunakan bermasalah di bagian remnya.

Alhamdulillah, bapak itu baik hati dan tidak ada kerugian yang fatal. Cukup lega, karena bapak tadi tidak meminta ganti rugi. Namun, liburan kami tak tenang karena kaca lampu mobil belakang yang kami pinjam, juga pecah. Belum lagi bodynya yang sedikit lecet. Akhirnya, liburan ke kebun teh penuh dengan perasaan cemas. Esok harinya, yang punya mobil datang dan posisinya saat itu kejadian kami nabrak mobil orang belum diberi tahu. Begitu si empunya mobil tahu, ia tampak terkejut. Kami pun takut 🤣 (Btw, yang keluar cuma laki-laki doang. Kami ngintip dari balik jendela 😜).

Antara takut biaya ganti rugi mahal, karena duit sama sekali menipis. 

Akhirnya kami pun berkumpul, termasuk di dalamnya ketua posko yang malah minta maaf karena dia nabrak mobil orang. Setelah dipikir-pikir masalah ini adalah masalah besar karena menyangkut harga diri seorang mahasiswa dan sebuah pertanggung jawaban. Eaaa...

Malam harinya, orangtua dari anak karang taurna yang pemilik mobil datang untuk menagih uang ganti rugi. Dan tadaaaa, mahal dong biayanya. Asli, drama banget! Saat itu kami benar-benar bingung. Uang hanya lima ribu, belum lagi mau pulang ada aja masalah sebelum balik KKN 🤣. Kami jadikan ini sebuah pembelajaran. Tapi, ada hal ganjil yang bikin agak senewen dengan orang yang punya mobil. Yahh, agak gimana yakan. 

Akhirnya, seorang temanku nyeletuk dan membuatku terharu,

"Pake uang aku dulu atau seadanya aja kita kumpulin satu per satu. Gimana? Nanti pas udah ada duit baru diganti di kampus."

Dub, hatiku rasanya menghangat. Sungguh, kejadian ini gak bakal dilupain. Bersyukur bisa bertemu orang-orang di KKN seperti mereka. Terus gimana reaksi orangtua si anak yang meminjamkan mobil tadi? Oh, tentu sumringah fergusso. Karena uang udah ada di tangan dan gaktaulah rincian yang dibuat itu kok bisa semahal itu 😭🤣. Alhamdulillah masalah ini kelar, dengan drama berurai air mata. Aku ucapkan terima kasih begitu besar buat kalian, guys! KKN 91 UNSRI yang satu posko denganku. Cerita ini jadi kenangan sepanjang masa pokoknya!

Seminar Desa dan Hujan Deras
Ada lagi kisah yang mengharukan. Saat itu adalah program kerja wajib yaitu seminar desa. Kebetulan sore hari cuaca agak mendung dan sedang tidak akrab. Sedangkan di desa itu tidak memiliki balai desa yang cukup untuk melakukan seminar. Sebelumnya kami memutuskan untuk menggunakan tenda (saran dari kepala desa juga), dan pagi harinya pun kami dibantu dengan beberapa warga memasang tenda. 
Ada problem lagi sebelum h- tiga jam seminar dimulai. Yaitu, undangan ternyata belum disebar. Kami pikir, ibu kades sudah membagikan undangan acara seminar, ternyata belum dong :'). Akhirnya kami berinisiatif menggunakan mikrophone masjid. Selain itu juga dengan gesit aku dan beberapa temanku yang lain mengajak warga desa dari pintu ke pintu rumah untuk menghadiri acara seminar desa (serius ini dadakan guys, sempet kecewa sih kenapa undangan belum disebar).

Akhirnya perlengkapan, konsumsi, undangan sudah lengkap. Tinggal menunggu acara dimulai saja. Satu jam sebelum acara dimulai, hujan deras mengguyur desa kami. Sedih banget karena pasti yang datang bakalan dikit, belum lagi beberapa kursi yang kami susun malah berantakan karena kena angin kencang. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam dari waktu yang sudah ditentukan yaitu pukul 7 malam. Akhirnya, meski sedikit warga dan undangan yang datang, acara tetap berlangsung dengan lancar. Alhamdulillah satu hal yang membuat kami bersyukur, pak camat juga ikut hadir dalam seminar desa tersebut. Jadi antara senang sama sedih sih 😅. Dan akhirnya acara seminar desa usai dengan lancar meskipun disambangi hujan rintik-rintik. Kami ucapkan terima kasih kepada warga desa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan kami. Semoga bermanfaat 🙏

See you on top, ya. Anwy, maafin atas segala kesalahan dan keegoisan jika aku pernah buat salah dengan kalian yaaa. Terima kasih pembelajarannya, teman-teman. Dan buat yang sudah kelar membaca ini, terima kasih juga ya. Ambil baiknya, yang buruk jangan diambil hehe. 

(Mohon maaf nih kalau banyak typo. Maklum ngetiknya pake HP)



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

About me

About Me

Halo, aku Zuha. Selamat datang di blog pribadiku yang berisi pengalaman dan segala bentuk tulisan yang mungkin akan membuatmu gembira. Suka langit yang mendung, es kopi dan jalan-jalan. Selamat membaca^^. Drop me a hello at : zfarhanani@gmail.com

Mari Berteman!

  • instagram
  • tumblr
  • twitter

Postingan Terbaruku

Label

beauty blog competition cerita cerpen film hand lettering hobby jalan-jalan opini pengalaman pertanian review soil tips young researcher

Blog Archive

Total PV

Popular Post

  • Menunggu dalam Penantian Entah Karir atau pun Percintaan | Random yang sangat random...
    Ciattt... I want to talk about something I found every day in my life. This so sucks, but we never know it. Sometimes we have a reason to re...
  • REVIEW : EIEM BEAUTY | Water Bank Moisture Gel
      Memiliki jenis kulit wajah yang normal - kombinasi terkadang sedikit butuh kejelian dan trick supaya menggunakan produk perawatan kulit ti...
  • REVIEW : BIORE UV SPF 50/PA+++ | Fresh and Bright
    Bagiku saat ini penggunaan tabir surya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Saking pentingnya, apabila memulai hari dan belum m...

Created with by ThemeXpose