Diberdayakan oleh Blogger.

Blognya Zuha

Dunia Gado-gado Digital

Warning, spoiler alert!

Akhirnya bisa mengulas film kembali nih! Setelah mikir mau ngulas apa akhirnya aku putuskan untuk mengulas sebuah film animasi yang baru-baru ini aku tonton (lagi). Setelah tahun 2022 kemarin, terus kayak pengen nyari film yang santai tapi bermakna akhirnya ku putuskan nonton film animasi dengan judul yang sama. Maklum, anaknya ni kalau sudah suka dengan jalan cerita film bakal diulang. Apalagi seneng banget sama film kartun. Padahal kalau dilihat-lihat umur gue kayak udah ga cocok nonton kartun haha, but who care lagi pula nonton kan ga mengenal umur. Kecuali film dewasa yak😛lain cerita ini mah. 
Nah ngomongin tentang hobi nonton, kalau kitanya bahagia dan senang why not?

So, check it out~

Siapa yang tidak kenal dengan film animasi dengan tampilan visualnya yang hangat dan sangat slice of life banget. Berupa cerita seperti Chihiro dan Yubaba (Spirited Away), Kiki yang kehilangan kekuatan sihirnya (Kiki's Delivery Service) dan yang sempat viral karena setelah menontonnya sulit berhenti untuk terisak yaitu Grave the Fireflies. Iya, siapa lagi kalau bukan film animasi keluaran Studio Ghibli.

Sebagai pengikut cerita dan kisah-kisah yang sangat menghangatkan hati juga, Studio Ghibli memang tak perlu diragukan lagi film-film animasinya. Lebih dari 15 film buatan Studio Ghibli, mungkin hanya tiga atau lima film yang belum aku tonton. Semuanya sangat membekas dan menarik bagiku. Tapi, meskipun banyak lebihnya tak bisa dihindari kalau di dunia ini ga ada yang sempurna. Maka film-film Ghibli ini punya kelemahan ya apalagi kalau bukan membosankan. Herannya tetap asik untuk ditonton. Apalagi semuanya sama-sama membuatku terbawa emosi akan jalan ceritanya. Nah, termasuk film yang satu ini :

Only Yesterday 



Film animasi ini membuatku jatuh cinta tentang jalan ceritanya yang unik. Tapi, bagi yang tidak menyukai hal yang membosankan tampaknya film ini tidak terlalu disarankan karena memang kisahnya berfokus dalam alur kehidupan Taeko. Mungkin cerita di film animasi ini terlihat payah karena selalu mengingatkan pada masa lalu semacam gamon (?). Iya, jadi alur ceritanya maju mundur tanpa ditebak. Bisa jadi bikin kita pusing di awal kenapa tiba-tiba suka muncul anak kelas lima SD dan ternyata itu merupakan tokoh Taeko ketika masih kecil.

Btw di negara asalnya, Jepang, Only Yesterday merupakan salah satu film animasi terlaris di bioskop pada tahun 1991. Nah akhirnya tahun 2016 silam baru dirilis deh di Amerika. Tapi ga perlu khawatir, sekarang sudah bisa ditonton di Netflix bareng film-film animasi keluaran Studio Ghibli lainnya kok!

Film animasi ini bercerita tentang kisah nostalgia Taeko yang merupakan perempuan berusia 27 tahun masih single dan mencintai pekerjaannya sebagai pegawai sebuah perusahaan. Meski demikian tentu akan ada rasa jenuh berlama-lama di kantor dengan rutinitas yang sama setiap hari. Taeko pun mengambil cuti untuk liburan ke sebuah desa yang bernama Yamagata kebetulan di waktu itu musim untuk panen Bunga Kesumba (Safflower). Kalau zaman now yaa healing lah healing~ biar work life balance, ceunah. 

Sejak kecil ia selalu merasa iri dengan teman-temannya yang ketika liburan musim panas bisa pulang kampung ke desa masing-masing. Sedangkan ia tidak. Ia hanya memiliki seorang nenek di rumahnya dan tidak punya desa atau kampung halaman. Alhasil ia merasa bosan tinggal di kota. Seperti yang kita ketahui, Tokyo yang merupakan kota metropolitan tersibuk di Jepang adalah tempat tinggal Taeko dan keluarganya sejak kecil. Jadi wajar kalau Taeko dan keluarga tidak punya kampung halaman. Ya karena neneknya saja dari kecil tinggal di kota.


Dalam bayanganku sendiri, Taeko merupakan bentuk perempuan masa kini yang sangat mandiri, pekerja keras dan yaa meskipun tersentuh hatinya untuk mencari pendamping hidup but kalau sendiri membuatnya bahagia, kenapa tidak. Kurang lebih seperti itu.

Perjalanan menuju Desa Yamagata pun dimulai. Dalam perjalanannya menuju Yamagata di kereta malam itu mulai terlintas cerita masa kecilnya mulai dari liburan bersama nenek, mencoba buah nanas kali pertama bersama keluarganya, bertukar makan siang dengan rekannya karena ia tak suka makan sayur, zaman dimana para pencinta The Beatles yang menjadi euforia tersendiri, style fashion para gadis remaja, kisah remajanya pertama kali menstruasi dan tak lupa kisah cinta monyetnya. 

Ia pun dijemput oleh sepupu kakak iparnya yang bernama Toshio ketika tiba di stasiun Yamagata. Mereka cukup banyak mengobrol tentang kehidupannya masing-masing. Dua manusia dengan latar belakang tempat yang berbeda. Toshio yang lama tinggal di desa dan Taeko yang memang merupakan anak kota sejak lahir. Lagi dan lagi ketika di desa, ingatan masa lalu sering menghampirinya seperti kegagalannya untuk mengikuti pentas teater karena tidak diizinkan ayahnya, tidak pandainya dalam matematika, tidak gemar pelajaran olahraga dan sebagainya.

Setelah cukup lama di desa tersebut, nenek Toshio meminta Taeko tinggal di desa dan menikah dengan cucunya, Toshio. Bingung mau menanggapi sang nenek, ia pun lari dari rumah dan bertemu Toshio di jalan saat hujan. Mereka bercerita dan Taeko teringat akan anak lelaki yang sering tampil urakan dan ia tak mau bersalaman dengan anak lelaki itu. Toshio pun memberikan pemahaman dari persepektif laki-laki kepada Taeko. Di hari menuju kepulangannya, Toshio mengundang Taeko untuk berkunjung lagi di musim dingin.

Larut dalam Emosi Film Animasi


Ketika menonton film ini aku baru mulai paham tentang inner child. Dalam film animasi ini menunjukkan bahwa inner child Taeko memengaruhi kehidupanya ketika dewasa. Mulai dari ia mengambil keputusan, pengalamannya dan segala kehidupannya yang berkaitan dengan masalah keluarga Taeko di rumah. Film tersebut juga mengingatkan sebuah pesan yang mendalam ketika ia tampak merasa bingung mengambil keputusan saat di hari-hari terakhir di desa. Dimana saat itu nenek Tashio yaitu sepupu dari kakak iparnya, mengajukan Tashio untuk menjadi suaminya. Tidak ditolak dan juga tidak diterima, Taeko pun pergi dari bahasan tersebut antara bimbang dan juga ya ga enakan.

Umurnya saat itu bisa disebut telah matang, maka ia merasa bimbang. Terutama ketika ditawari sesosok laki-laki yang beberapa hari ia kenal oleh neneknya langsung ia pun merasa tak enak hati. Wanita dewasa bernama Taeko ini tak dapat dipungkiri bahwa ia selalu merasa flashback masa kecilnya yang tentu memengaruhi jalan hidupnya hingga saat ini. Kepingan kisah kehidupan masa kecilnya itu pasti sering dialami oleh perempuan dimana saja termasuk aku yang terbawa emosi karena suasana hati dan pikiran tokoh utamanya. Pikiran masa lalu di film animasi ini mengingatkan kita bahwa apapun yang telah terjadi di masa lampau haruslah kita terima dan segala kesalahan orang di masa lampau mau tidak mau kita harus rela untuk memaafkan supaya kedepannya kita tidak terbebani oleh pikiran yang mengganggu.

Animasi yang Sangat Hangat dan Bersahaja


Melihat visual film animasi keluaran Studio Ghibli yang selalu memanjakan mata membuatku terbayang ketika menonton film ini. Mulai dari alur, gambaran di desa maupun kota serta pemilihan bentuk efek dramatis yang nostalgic banget! 

Selain itu menonton film animasi ini membuat kita paham bahwa animasi tak sekadar disajikan untuk anak-anak saja, tetapi untuk orang dewasa justru lebih berkesan. Apalagi Only Yesterday ini menurutku begitu spesial untuk ditonton oleh Kaum Wanita. Karena yaaa memang karakter Taeko tidak jauh beda dengan wanita seperti sekarang maupun masa lalu. 

Meski membosankan, tetapi jika mengikutinya dari awal dengan seksama maka banyak sekali amanat yang dipetik dari film animasi ini terutama sebagai kaum wanita yang acapkali diberi pertanyaan yang sama ketika memasuki usia dewasa seperti : 
"Neng, dah ada calonnya belum?"

Melihat endingnya yang menurutku nyaris perfect dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Taeko dalam kehidupannya. Jadi kita bakal tidak merasa kecewa setelah menontonnya. Pasti penasaran kan bagaimana ending dari Only Yesterday? Nah, tunggu apalagi kalian bisa menonton film ini dan juga film animasi Studio Ghibli lainnya lengkap hanya di Netflix. 
Selamat berpetualang dan bernostalgia~

Bagi kalian yang sudah pernah menontonnya, boleh dong berbagi pengalaman usai menontonnya. Silakan drop di kolom komentar ya!

Sampai jumpa di ulasan film berikutnya.

Have a nice day
Cheers!

LUV
ZF

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Mungkin agak sedikit bingung mau menuliskan ulasan mengenai film yang empat tahun aku-- eh mungkin fans Jurassic World tunggu. Antara mau beri rating 10/10 tapi juga mikir ga ada yang sempurna kan yaa di dunia ini, apasih.

Jurassic World Dominion dianggap sebagai penutup trilogi film Jurassic World sebelumnya. Ini adalah film ketiga yang katanya sebagai akhir dari kehidupan dinosaurus hasil rekayasa genetika para ilmuwan. Jujur sempet sedih ya pas tau kalau ini tuh film penutup Jurassic World. Artinya ini film dinosaurus terakhir.

Berhubung aku mengikuti jalan cerita film ini mulai dari Jurassic Park tahun 1993 sampai akhir sekuelnya, lalu berlanjut Jurassic World dengan ketiga sekuelnya termasuk ini. Jadi bisa kebayang kan betapa eksaitednya  aku pas tahun lalu tahu kalau bakal ada kelanjutannya setelah Fallen Kingdom.

Ga pegel opo awakmu, rahangmu kui loh. Mesakne:(

Finally kemarin aku menonton filmnya. Film Jurassic World Dominion ini menceritakan tentang kehidupan manusia di era modern berdampingan dengan dinosaurus. Kamu ga salah baca kok, di film tersebut kalian akan melihat bagaimana dinosaurus hidup bersama manusia zaman sekarang. Mulai deh imajinasiku bermain;pas lagi meeting di kafe terus ada raptor kicik nan lincah halan-halan lewat supermarket. Lawak kan. Iya lawak, terus belum lagi kalau si Tyranosaurus dan Giganotosaurus mondar mandir di jalanan gegara daging di rumahnya abis. Secara yang tukang jaga tirek sibuk main IG atau orderannya telat sampe rumah gara-gara ada mahasiswa demo. Yah pokonya gitu~

Di film ini tuh kalau kita amati dengan baik akan membuat kita bertanya-tanya,

"Bisa ga ya manusia sekarang hidup bareng dinosaurus?"

Semuanya tu bakalan terjawab di film Jurassic World Dominion.

Penampilan para reptil purba yang gagah sentosa serta macho, bakalan bikin terkagum-kagum. Mulai dari yang bentukannya aneh-aneh, sampai yang pernah muncul dari Jurassic Park 1993 juga. Jadi rasanya ketika nonton ini persis kayak reuni dan juga kita bakalan bertemu dengan para tokoh legendnya Jurassic Park!

masih belum bisa move on deh kalau liat Ian Malcolm. Dia ni paling santuy dari para pemain di sini

Semuanya berawal dari kehadiran belalang raksasa yang menyerang ladang gandum milik penduduk. Anehnya ada satu lahan yang sama sekali ga diganggu dengan belalang ini. Setelah ditelusuri, ternyata ada kaitannya dengan Biosyn yang masih sekongkolan dengan perusahaan InGen dan Mantah Corp di Jurassic Park. Wah gilak sih gilak, ketika dua legend ke lokasi tempat Byosin yang terletak di Sanctuary (gatau dimana deh pokoknya di luar negeri) bikin takjub!

Tau ga apa yang aku rasain ketika lihat tempat perusahaan ini, apalagi liat karyawannya yang bikin aku mikir :

Ini kalau di dunia nyata beneran ada, orang-orang yang kerja di sini tuh dapet gaji berapa terus juga sepinter apa yak sampe ngurusin dino segala. Belum lagi kan semuanya terorganisir dengan teknologi, jadi ini yang bikin aku kagum. Mulai dari kandang T-Rex dan Giganotosaurus, gua bawah tanah dilengkapi kapsul padahal di dalamnya itu ada reptil jahat juga serta hal-hal lain yang bikin kadang bikin salfok. Tapi ingat lagi kawan, ini hanya film hahaha.

Jurassic World Dominion ini kan sebetulnya bercerita tentang dinosaurus. Tapi ga ada dino jenis baru kok, jadi kayaknya para ilmuwan berhenti coba-coba melakukan rekayasa genetika untuk bikin dino baru. Karena kapok tapi masih aja dilakukan, termasuk yang tadi bagian scene awal mula permasalahan di film. Gatau kenapa ada aja kejutan di film yang bikin aku bertanya-tanya sampai mikir ini tuh kok scenenya kek gini. Ga asik ah, menurutku. Tapi ternyataaa justru scene tersebutlah yang melengkapi dan ga bosen gitu loh. Malah nagih. Makanya ku bilang tadi di awal nginjak kepala banget nih gua, soalnya berharap ya ampun ada sekuel lagi deh!!! Aku gapapa nunggu empat tahun mah, selagi buat nonton ini aku rela deh LOL!

Awal film aku ga nyambung kan. Biasalah aku selalu gitu kalau nonton. Bingung dulu, ntar pas sampe rumah baru nyambung wkwkwk. Iya, jadi selama di bioskop itu masih bermain detak jantung dulu sama menikmati keseruan film. Belum ada tuh, sok-sokan mau kritik ni film gimana, kurangnya apa belummmm. Pokoknya aku sangat menikmati detak jantungku ketika melihat film yang bergenre science thriller ini.

Maisie Lockwood ni kayak pernah liat gitu kan. wkwkw. Eh dia tu mirip sama yang berperan jadi Kristy Thomas di serial Baby Sitter Club.
Udah gede ya kamu dek, dulu masih cimit2 di Fallen Kingdom

Menurutku film penutup trilogi Jurassic World Dominion kali ini nyaris perfect. Sebetulnya aku mau kasih rating 10/10 lho, tapi yah seperti yang kita tahu di dunia itu ga ada yang sempurna. Adanya saling melengkapi. Durasi film ini kurang lebih tiga jam jadi siapkan snack juga ya buat nyemil. Sayang banget loh kalau cuma mangap-mangap. 

Oh ya untuk menutup ulasanku mengenai Jurassic World Dominion aku mau bagi tahu juga nama-nama dinosaurus yang ada dari Jurassic Park sampai Jurassic World. 

Tyranosaurus. Rajanya dinosaurus siapa lagi kalau bukan T-Rex

Velociraptor atau raptor. Ini si anak kicik yang cerdas ex : Blue asuhan Owen

Triceratops. Sekilas mirip badak tapi versi purba. Herbivora tapi sungguh agresif kalau diganggu.
Hati-hati dengan tanduk dan tamengnya.

si cantik dan anggun, Brachiosaurus. Inget pas Dr, Hammond mengenalkan taman dino ke Ellie dan Alan? Mereka begitu indah :')

Pteranodon si jago terbang, pecicilan dan bikin onar. nyebelin tapi ga seru kalau ga ada kerumunan ini di scene berjurang

Stegosaurus si punggung berduri. Dinosaurus awal yang jadi penelitian Sarah Holding di Jurassic Park 3. Herbivora.

Mosasaurus yang jago berenang karena memang reptil bawah laut.
Kalau zaman now sama kayak komodo, ukurannya lebih besar daripada T-Rex dewasa. Muncul di awal scene JW Dominion

Indominus-Rex, hasil hibridanya Dr. Wu yaitu gabungan T-Rex, raptor dan kodok.
Kebayang kan, ngeri dan lincahnya gimana? Tapi dia kalah dan mati di serial Fallen Kingdom oleh T-rex dan Raptor

Indoraptor si mata tajam dan ajaib. Lagi-lagi hasil hibrida Dr. Wu kombinasi pelengkap dari Indominus -Rex.
Mata ajaibya bisa mendeteksi keberadaan musuh meski dalam gelap!

Giganotosaurus. Spesies baru yang ukurannya lebih dari T-Rex. Jadi sebetulnya T-Rex tu masih ada saingannya :D

Gimana makin penasaran kan sama film Jurassic World Dominion ? Siap-siap senam jantung yah. Kuy ditonton filmnya di bioskop terdekat! 


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Warning! Spoiler Alert!

Hai hai hai!
Balik lagi ke blog ini untuk mengulas sebuah serial televisi korea apalagi kalau bukan drama koreanya yang amat digemari oleh kita-kita :D. Okeee, gara-gara film ini aku sampai ter-tae ri tae ri saking sukanya dengan actingnya yang kece. 

Kali ini aku akan mengulas drama kore berjudul "Twenty Five Twenty One".
Selamat membaca~

Twenty Five Twenty One, bercerita tentang kisah masa muda seorang atlet anggar Na Hee Do (Kim Tae Ri) dan Back Yi Jin (Nam Jo-Hyuk). Mereka berdua dipertemukan ketika Korea Selatan mengalami krisis moneter. Selain itu di drama ini tidak hanya menampilkan kisah romancenya yang lebay, tetapi perjuangan mereka menggapai mimpinya di saat masa sulit yang juga tidak mendukung.

Waktu itu film ini hilir mudik terpampang di linimasa situs nonton di ponselku. Belum tertarik karena kupikir ceritanya seperti film romance ala anak sekolahan pada umumnya. Tapi eh tapiii, ternyata setelah iseng klik dan nonton sejak episode pertama, aku dibuat jatuh cinta dengan alur kisahnya yang serasa dibawa nostalgia!

Cerita ini di awali dengan episode seorang mantan atlet anggar bernama Na Hee Do yang mengantarkan anaknya Kim Min Chae lomba balet. Karena kegelisahan melihat saingannya tampil dengan memukau, Kim Min Chae mengundurkan diri dan tidak jadi tampil dalam lomba balet. Ia pun keluar gedung dengan rasa kesal dan Na Hee Do kaget karena anaknya batal tampil. Tidak mau merasa bersalah, Kim Min Chae membuang kostum ballerinanya ke tong sampah lalu pergi meninggalkan ibunya menuju rumah sang nenek (ceritanya ngambek terus kabur ke rumah nenek).
Siapa sangka ketika ia ke rumah neneknya (Ibu dari Na Hee Do), ia menemukan buku harian ibunya dulu di kamar sang Ibu yang mengisahkan perjalanan masa muda. Dari sinilah semua cerita perjalanan mimpi, persahabatan dan cinta dimulai.

Cerita ini berlatar pada tahun 1998. Saat itu krisis moneter terjadi di Korea Selatan. Na Hee Do merupakan siswi SMA yang tergabung dalam klub anggar di sekolahnya. Ia sangat mengidolakan Go Yoo Rim (Bona) seorang atlet anggar yang selalu meraih medali emas ketika bertanding baik nasional maupun internasional. Sementara Baek Yi-Jin adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga kaya yang bangkrut. Lulus SMA ingin melanjutkan kuliah tapi terkendala biaya sehingga ia mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya dan juga keluarganya. 
Sumber : google

Kehidupan Na Hee Do yang tampak bahagia karena di drama ini ia selalu menampakkan keceriaan meskipun ia bermasalah dengan ibu kandungnya sendiri. Ibunya merupakan pembawa acara berita nasional. Permasalahan itu hadir sejak kematian ayahnya dikarenakan sang ibu memilih untuk bekerja di saat keluarganya tengah berduka. Kekesalan Na Hee Do tak sampai disitu saja, ia kesal karena sang ibu tidak mendukungnya untuk menjadi atlet anggar. Ibunya bersikeras agar ia sekolah seperti biasa tanpa ikut kelas anggar. Belum lagi ketika klub anggar di sekolahnya dibubarkan akibat IMF. Ia pun meminta sang ibu untuk memindahkan sekolahnya dengan alasan ingin tetap bermain anggar. Sang ibu tidak menyetujui. Tetapi, karena sifatnya yang keras kepala Na Hee Do dan gigih untuk pindah sekolah akhirnya sang ibu menyetujui.

Perjalanan tiap-tiap pemain drama Twenty Five Twenty One ini unik. Selain itu masing-masing tokoh memiliki permasalahannya sendiri yang ditampilkan di setiap episode tanpa kita sadari. Mulai dari tokoh utamanya Hee Doo dan Back Yi Jin, lalu Go Yoo Rim atlet anggar berbakat tetapi keluarganya memiliki masalah ekonomi, Moon Ji Woong yang berasal dari keluarga broken home dan juga Ji Seung Wan yang merupakan siswi berprestasi dan selalu peringkat pertama di sekolah dengan kehidupannya yang lurus-lurus aja sampe dia pun bosen :D.

Menurutku, bagian paling lucu adalah ketika Hee Do berupaya untuk pindah sekolah. Entah karena emang dasarnya ia tomboy atau apa ya, di film ini tuh ia begitu menjiwai menjadi seorang gadis yang keras kepala, pecicilan tapi bisa manis banget. Apalagi ketika di episode mereka jadian. Haduh melenyot dedek :D.

Drama ini cocok ditonton buat kamu yang menyukai kisah nostalgia yang romantis dan tidak terlalu lebay. Suasana tahun 90an yang kental dan juga latarnya yang keren membuatku ikut menjadi nostalgia juga :D. Tapi, agak greget juga karena di film ini yah seperti kita tahu tidak happy ending huhu. 
Penasaran kan alur ceritanya bagaimana? Silakan ditonton yaaa!

Sumber : google
Rate : 9/10




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
WARNING!
SPOILER ALERT!!!

Setelah dipikir-pikir, jari jemari ini ingin sekali memberikan sebuah ulasan sebuah film yang telah aku tonton. Sebenarnya ini adalah film jadul tapi gak jadul amat sih, karena merupakan film drama-romantis Jepang yang diproduksi pada tahun 2009 waktu itu aku masih kelas 5 SD dan baru nonton pada tahun 2017 lalu. Tapi, karena aku suka banget sama alur juga backsoundnya sehingga aku cukup sering memutar ulang film ini.

Film ini merupakan adopsi dari novel ponsel dengan judul yang sama dan disutradarai oleh Yuri Kanchiku. Sebagai tokoh utamanya Rio Ozawa (Nozomi Sasaki) yang merupakan gadis berusia tujuh belas tahun dimana pada masa itu ia merupakan gadis populer, cantik dan terkenal dengan hidupnya yang cukup mewah. Walaupun masih anak SMA, Rio sudah terlibat hubungan kencan dengan pria hidung belang bahkan tak segan-segan sugar daddynya memberikan kondominium pribadi. Meski tampak bahagia dan selalu tertawa bersama teman-temannya. Rio memiliki masa lalu yang traumatis dan menyedihkan. 

Suatu waktu ketika Rio mencetak foto bersama teman-temannya ia mendapati bahwa fotonya salah kirim. Karena foto yang ia dapat berisi gambar seorang profesor laki-laki berumur 35 tahun– Kouki Ozawa (Shosuke Tanihara) yang memiliki marga sama dengannya berfoto dengan pose tak pada umumnya. Melihat sosok di dalam foto itu terbesit keinginan Rio untuk mengembalikannya langsung kepada pemiliknya. Ia pun menghubungi dan mereka berjanji untuk saling mengembalikan foto yang salah alamat tersebut.

Setelah pertemuan itu ia merasa emosinya berbeda tak seperti pada umumnya. Teman-temannya bilang bila ia sedang jatuh cinta. Selama menjadi seorang Rio Ozawa, ia tak pernah merasakan apa itu cinta. Cinta yang benar membuat jantungnya berdegup dan segala perasaan yang membuncah ketika mencintai seseorang. Ia pun lebih tampak dewasa dan perlahan-lahan mulai meninggalkan kegiatan kencannya. Bahkan ia merasa cemburu dengan Kouki ketika ada sepupunya datang yang saat itu Rio belum tahu. Suatu hari ia ngotot untuk meminta Kouki menjadi tutor pelajaran Sejarah Jepang dan bila nilai sejarahnya seratus maka ia harus mengiyakan ajakan Rio berkencan dengannya (modus mode on nih Rio :D).

Ternyata Kouki juga tertarik dengan Rio. Gadis berusia tujuh belas tahun dengan keceriaan dan semangat hidup yang tinggi membuat es dihatinya mencair. Setiap bersama Rio ia selalu ingin hidup lebih lama lagi. Meski perasaanya sama, Kouki tak ingin mengejar gadis itu. Suatu hari Kouki menghilang dan pergi meninggalkan Rio tanpa pamit setelah mereka jadian dan lebih akrab. Rio merasa sedih dan ia mencari tahu dimana keberadaan Kouki. Belum lagi setelah kematian sahabatnya karena tahu bahwa hidup Rio berubah dan tak akrab lagi dengannya. Sampai Rio jatuh sakit dan akhirnya sepupu Kouki yang pernah ia cemburui datang menjenguk. Tidak tega melihat raut sedih di wajah gadis itu, sepupu Kouki memberi alamat rahasia tempat tinggal Kouki yang baru. Setelah pulih dari sakitnya, Rio menuju alamat yang diberikan oleh sepupu Kouki. Rio heran mengapa Kouki sering mendadak jatuh pingsan di jalan. Hingga akhirnya ia tahu penyebabnya bahwa Kouki memiliki kanker otak dan apabila ia dioperasi maka semua ingatannya akan hilang termasuk Rio yang selama ini mampu menembus ruang hati profesor tampan tersebut. Hingga akhirnya setelah benar-benar pelik dan saran dari Rio, Kouki pun menyetujui untuk dioperasi dan ia selamat meskipun ingatannya benar-benar hilang.

Ada bagian yang membuatku gak bisa membendung air mata. Bagian ini yang bikin aku terenyuh, guys. Kamu tau rasanya ketika saling mencintai, menghabiskan waktu bersama, punya memori indah untuk dikenang namun tiba-tiba ingatan tentangnya hilang begitu saja. Seakan tak mengenal padahal mereka adalah sepasang kekasih. Hiks, syedih 😢

Film ini alurnya maju mundur dengan latar cuaca yang selalu mendung atau gak gerimis dan hujan deras dan wajar saja karena judulnya pun My Rainy Days. Sehingga di tiap scene dikit-dikit hujan, kalau gak hujan mendung tiap dua sejoli bertemu. Sebenarnya film ini gak ada tebak-tebakan kayak endingnya itu gimana. Tapi ya gak terlalu monoton juga karena ceritanya ngalir dan simpel aja gitu. Fokus film disini tentang percintaan dan persahabatan. Meski ternyata aku baru tau saat dipertengahan film ketika ia jatuh cinta dengan Kouki dan mengatakan ke satu sahabatnya (ternyata bukan sahabatannn ya Allah) itu pacarnya, iya pacarnya tu sesama jenis:(. Makanya ia tobat kali ya. Sempet jijik sih (gapapa ya aku bilang gini). Tapi ga terlalu disorot banget kok.

Oh ya di film ini ternyata tidak ada adegan dewasa yang aku pun awalnya sempat mikir apa ini film dewasa 😂 agak takut pas pertama nonton karena awal-awal film dimulai setelah scene di rumah sakit itu dia di hotel wkwkw tapi ternyata tidak :D. Aku suka dengan backsound musicnya ketika di akhir pas Kouki mulai mengingatnya dan saat itu hujan deras mengguyur sepasang kekasih di stasiun. Persis seperti awal mereka bertemu, hujan deras juga. Mungkin inilah salah satu healing bagi orang yang lupa ingatan ya. Biasanya mereka akan ingat sesuatu ketika ia pernah merasakan sesuatu yang kuat, lama kelamaan jadi pulih kembali.

Kekurangannya di film ini tuh menurutku agak kurang greget, karena aku penasaran latar belakang keluarga Rio. Gimana kabar ibunya yang waktu itu nyeret dia ke rumah sakit buat gugurin kandungan. Jadi emang di awal film dia ini tuh hamil di luar nikah, makanya dia kayaknya trauma berat. Soalnya aku mikir, apa si Rio ini tinggal sendirian setelah kejadian itu. Jadi, ya kurang lengkap aja deh menurutku.

So, itu tadi hasil review film Tenshi no Koi. Kalau mau nonton yang temanya melow pas hujan, aku saranin nonton ini oke punya ðŸ˜€

Cukup ya, nanti lanjut review lagi hehehe.

See you ❤

Rate : 8.5/10

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

About me

About Me

Halo, aku Zuha. Selamat datang di blog pribadiku yang berisi pengalaman dan segala bentuk tulisan yang mungkin akan membuatmu gembira. Suka langit yang mendung, es kopi dan jalan-jalan. Selamat membaca^^. Drop me a hello at : zfarhanani@gmail.com

Mari Berteman!

  • instagram
  • tumblr
  • twitter

Postingan Terbaruku

Label

beauty blog competition cerita cerpen film hand lettering hobby jalan-jalan opini pengalaman pertanian review soil tips young researcher

Blog Archive

Total PV

Popular Post

  • Menunggu dalam Penantian Entah Karir atau pun Percintaan | Random yang sangat random...
    Ciattt... I want to talk about something I found every day in my life. This so sucks, but we never know it. Sometimes we have a reason to re...
  • REVIEW : EIEM BEAUTY | Water Bank Moisture Gel
      Memiliki jenis kulit wajah yang normal - kombinasi terkadang sedikit butuh kejelian dan trick supaya menggunakan produk perawatan kulit ti...
  • REVIEW : BIORE UV SPF 50/PA+++ | Fresh and Bright
    Bagiku saat ini penggunaan tabir surya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Saking pentingnya, apabila memulai hari dan belum m...

Created with by ThemeXpose